 |
| Kepala BPS Sulut Dantes Simbolon (foto : ist) |
“Cabe rawit mempunyai peranan penting hingga inflasi tersebut terjadi. Sumbangan inflasinya 1,06 pesen, dengan perubahan harga 79,12 persen,” ujar Kepala BPS Sulut Dantes Simbolon.
Secara umum, lanjut dia, inflasi Manado terjadi karena adanya kenaikan indeks pada tiga kelompok pengeluaran yakni kelompok bahan makanan 5,65 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,15 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,04 persen. “Kelompok bahan makanan yang paling banyak memberi kontribusi inflasi pada April 2012 terutama komoditas cabai rawit yang mengalami kenaikan harga rata-rata 79,12,” paparnya.
Selain rica, menurut Simbolon, , tomat sayur yang mengalami kenaikan 36,55 persen selama April 2012, memberi sumbangan inflasi sebesar 0,138 persen, bawang merah naik harga 24,82 persen dengan inflasi sebesar 0,1281 persen, beras sekitar satu persen dengan sumbangan inflasi 0,0967 persen. “Dampak kenaikan harga tiga kelompok pengeluaran tersebut menjadikan Manado sebagai pencipta inflasi tertinggi dibandingkan delapan kota lainnya di wilayah Sulawesi,” ungkapnya.
Inflasi kota lainnya di wilayah Sulawesi, ditambahkan Simbolon, yakni diurutan kedua tertinggi Gorontalo 1,33 persen, Palopo 0,52 persen, Makassar 0,36 persen, Kendari 0,44 persen, Watampone 0,18 persen, Palu 0,16 persen dan Parepare 0,13 persen. “Dengan inflasi 1,63 persen pada April 2012 maka laju inflasi Kota Manado tahun kalender(Januari-April) naik menjadi sebesar 3,24 persen, sementara inflasi year on year (April tahun ini dibanding tahun lalu) sebesar 4,09 persen,” terang Simbolon. [yg/mtr]
@
Tagged @ pasar
Tagged @ umum
