![]() |
Cengkih salah satu komoditi unggulan Sulut (foto : ist) |
Pedagang Pengumpul, Gustav Karinda yang beraktifitas di Pasar Pinasungkulan Karombasan mengatakan, posisi saat ini harga cengkih melorot ke level Rp120.000 per kilogram. “Harga cengkih terus mengalami penurunan, menyusul stok yang ada di tangan petani sudah habis,” ujarnya.
Petrus, salah satu petani cengkih asal Minahasa mengatakan, biasanya jelang Natal, harga cengkih melorot sangat tajam, tetapi tahun ini posisinya masih di atas angka Rp 100.000. “Mudah-mudahan menjadi tanda baik bahwa tren harga komoditas unggulan masyarakat Sulut tersebut cukup baik ke depan,” tandasnya.
Dia pun mengakui, harga cengkih yang mencapai Rp135.000 per kilogram merupakan harga tertinggi selama periode menjelang Natal. "Biasanya, jelang Natal harga cengkih akan cenderung melorot, hal disebabkan pelaku usaha lebih fokus dalam perdagangan jenis lain dan mengabaikan cengkih," katanya.
Para petani di Kabupaten Minahasa berharap harga cengkih mampu berada di atas Rp100.000 tahun depan, dengan demikian mereka dapat memperoleh pendapatan pertanian cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok.
"Tahun 2012 kemungkinan besar akan terjadi panen cengkih, meskipun tidak sebanyak saat panen raya tahun 2009, tetapi hasil panen tahun depan diperkirakan cukup menopang kehidupan petani," aku James, petani cengkih Minahasa lainnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Perindustrian, Disperindag Sulut, Benny Nongkan mengatakan, cengkih masih menjadi bahan kebutuhan pokok utama perusahaan pabrik rokok di Indonesia. "Kebutuhan pabrik rokok terhadap cengkih, terus meningkat dari tahun ke tahun, belum lagi ditambah terus tumbuh permintaan beberapa negara untuk menjadikan cengkih sebagai bahan baku produk bumbu," ungkapnya. (yg/mtr)
@
Tagged @ komoditi