Lowongan Kerja, mencari informasi kerja

Contact online

Soal BBM Jelang Natal, Janji Pertamina Ditagih Warga

Kantor Pertamina Manado (foto : ist)
MANADO BISNIS  -  Janji pertamina Sulut menjelang natal Bahan Bakar Minyak (BBM), yang terdiri dari bensin dan solar lancar, ternyata tidak terbukti. Hal ini sebagaimana yang terjadi di semua Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Manado belakangan ini.  Antrian kendaraan untuk mendapatkan BBM sangat panjang.

“Kami menagih janji pihak pertamina, yang pernah mengatakan melakukan penghematan penyaluran BBM, karena akan menyalurkan lebih banyak sebelum natal. Mana  janji pertamina,” ujar Nando P, sopir angkutan kota jurusan Malalayang Pusat Kota Manado.

Ditambahkan  James S, pengendara  mobil plat hitam, seharusnya pertamina menepati janji tersebut, karena sudah dimuat hampir di semua media massa di Sulut. “Saat ini kami sangat sulit mendapatkan bensin, jika mau antrian hingga berjam-jam lamanya,” ungkapnya.

Sebagaimana pantauan harian ini, Selasa (29/11) kemarin,  terjadi  antrian kendaraan yang sangat panjang  di antaranya  SPBU Sario, SPBU  Wanea, SPBU Baulevard,  SPBU Malalayang, SPBU  Paal II dan SPBU Winangun. Bahkan khusus di Malalayang pada pagi harinya kemarin, panjangnya hingga sekitar 500  meter. Hal ini pun membuat arus lalulintas di sekitaran SPBU menjadi terganggu.

Sementara itu,  Sales Area Manager BBM Retail Pertamina Manado Irwansyah mengatakan, pendistribusian BBM ke SPBU di Kota Manado terganggu karena  terjadi banjir di Kota Bitung dekat Depo Pertamina  dan pohon tumbang di jalan by pass.  “Tadi pagi sampai siang  (kemarin) mobil tanky  yang akan menyalurkan BBM ke Manado terganggu, karena banjir di Bitung dan pohon tumbang di jalan by pass,”  ungkapnya.

Sebelumnya, pihak pertamina mengatakan,  sengaja membatasi penyaluran BBM pada bulan Oktober di Kota Manado,  guna menjaga pagu BBM bersubsidi tercukupi hingga jelang Natal dan Tahun Baru.  “Pada bulan Desember bisa diperkirakan terjadi peningkatan permintaan BBM bersubsidi lima hingga 10 persen, karena itu bulan Oktober sedikit dibatasi,” tandas  Irwansyah.

Berdasarkan data APBN perubahan BBM bersubsidi Sulut dalam tahun 2011, ditambahkan Irwansyah,  sebanyak 478.239 kiloliter, terdiri premium 272.640 Kl, solar 84.234 Kl, dan minyak tanah 121.365 Kl. “Data APBN perubahan tersebut sudah dinaikkan menyesuaikan kenaikan permintaan masyarakat sehingga solar ditambah 10 persen, premium dinaikkan 7,4 persen dibandingkan pagu awal, sedangkan minyak tanah dikurangi sebesar 16 persen karena terkait program konversi minyak tanah ke elpiji,” paparnya. (yg/mtr)


@



Soal BBM Jelang Natal, Janji Pertamina Ditagih Warga