![]() |
Kadis Indag Sulut Sanny Parengkuan (foto : ist) |
"Data 2010 menunjukkan, ekspor ke Malaysia mendatangkan devisa bagi Sulut sebesar 8,06 juta dolar AS, 51 persen dari total ekspor tahun tersebut sebesar 15,79 juta dolar AS,” ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulut Sanny Parengkuan.
Dikatakannya, ekspor ke Malaysia terutama didominasi minyak kelapa mentah atau crude coconut oil (CCO), minyak sawit, ikan tuna segar, ikan tuna beku dan berbagai produk perikanan lainnya. Beberapa jenis komoditas unggulan Sulut tersebut pada 2010 mampu diekspor sebanyak 12.413,27 ton, yang mendatangkan devisa sebanyak 8,06 juta dolar AS bagi Sulut. Selain Malaysia, negara lain yang menunjukkan peningkatan impor cukup tajam dalam beberapa tahun belakangan ini yakni Vietnam.
"Vietnam semula dikenal sebagai importir beras bagi Sulut, tetapi seiring terciptanya perdagangan yang semakin baik dengan negara tersebut, muncul permintaan komoditas unggulan daerah ini,” tandas Parengkuan.
Beberapa komoditas yang diminta pembeli Vietnam, lanjut dia, paling besar adalah minyak sawit mentah (crude palm oil), kopra, palm cake, salted jelly fish, dan live baby oyster. "Realisasi ekspor ke Vietnam berdasarkan data capaian 2010 sebanyak 4,23 juta dolar AS dari pengiriman komoditas unggulan daerah ini sebanyak 19.227,8 ton,” jelasnya.
Tahun depan, ditambahkan Parengkuan, pasar ASEAN akan terus dioptimalkan sebagai alternatif pasar baru menyusul krisis keuangan yang melanda beberapa negara Eropa dan Amerika. Potensi pasar ekspor Sulut ke negara ASEAN selain Malaysia dan Vietnam, yakni Filipina, Singapura, dan Thailand. (yg/mtr)
@
Tagged @ komoditi