Lowongan Kerja, mencari informasi kerja

Contact online

Devisa Produk Industri Sulut Naik 111 Persen

Kepala BPS Sulut Dantes Simbolon (foto : ist)
MANADO BISNIS  – Sektor industry dan produk pertanian, tercatat sebagai penyumbang terbesar devisa Sulut.  Hal ini ditandai dengan nilai ekspor nonmigas Sulut  mencapai US$515 juta,  selama sembilan bulan periode Januari- September 2011, meningkat 109,21 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya US$246,2 juta.

“Peningkatan ekspor Sulut tersebut berkat naiknya ekspor produk industri 111 persen dan produk pertanian 75,29 persen,”  ujar  Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut, Dantes Simbolon.

Dikatakannya,  minyak kelapa kasar atau crude coconut oil (CCO) merupakan produk industri paling banyak memberi sumbangan terhadap devisa Sulut. CCO serta jenis minyak lainnya, mampu meraup devisa sebesar US$393,2 juta atau 76 persen  dari total perolehan devisa selama sembilan bulan tahun ini.  Selain itu, produk industri lainnya yang cukup dominan,  daging dan ikan olahan serta sisa hasil industri mampu menghasilkan devisa masing-masing sebesar US$44,7 juta dan US$19,2 juta.

“Kenaikan nilai ekspor terbesar, terjadi pada komoditas lemak dan minyak hewan/nabati yakni US$203,4 juta, sementara produk daging dan ikan olahan US$27,8 juta, ikan dan udang segar/beku US$14,4 juta dan ampas/sisa industri makanan US$10,8 juta,” papar Simbolon.

Peningkatan ekspor Sulut Januari-September hingga mencapai US$515 juta, Ditambahkan Kepala BPS ini,   juga terdorong capaian ekspor bulan September 2011 yang tercatat mengalami peningkatan 77,2 persen  dibanding bulan sebelumnya. (yg/mtr)


@


Recommended posts

Devisa Produk Industri Sulut Naik 111 Persen