MANADO BISNIS – Hingga November 2011 berjalan ini, PT Perusahaan Listrik Negara(PLN) Wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Gorontalo (Suluttenggo) ternyata kelebihan daya listrik 15 megawatt (MW).
Hal ini diakui Deputi Manager Komunikasi dan Hukum PT PLN Suluttenggo, Lefrand Maleke. "Daya listrik yang tersedia berkisar 210 MW, sementara beban puncak hanya 180 hingga 190 MW, dengan demikian mampu penuhi kebutuhan listrik masyarakat," ujarnya.
Dikatakannya, kendati dari sisi daya sudah lebih dari kapasitas terpasang saat ini, tetapi tidak serta merta dapat memberi jaminan listrik tidak padam. "Padamnya listrik di daerah ini lebih banyak disebabkan faktor yang tidak bisa dikontrol seperti cuaca, jangan heran bila masyarakat masih sering mengalami pemadaman listrik,” jelasnya.
Kendati menghadapi kendala eksternal tersebut, lanjut Maleke, tetapi PLN berupaya meningkatkan pelayanan gangguan dengan mengoptimalkan petugas ketika terjadi pemadaman di suatu lokasi. Ketersediaan daya listrik PLN Suluttengo tersebut, kata Maleke, menyusul beroperasi normalnya pembangkit listrik tenaga air (PLTA) tiga unit di Tonsea Lama dan Tanggari, pembangkit listrik tenaga panas bumi Lahendong satu hingga tiga, dan pembangkit listrik tenaga diesel di beberapa lokasi.
"PLTA Tonsea Lama dan Tanggari beroperasi normal saat ini selain karena debet air Danau Tondano tinggi menyusul cuaca sering hujan, juga karena pembersihan dari gangguan enceng gondok di sepanjang bantaran Sungai Tondano," ungkapnya.
Ditambahkan Maleke, dengan kelebihan daya yang dimiliki PLN Suluttenggo saat ini, maka masyarakat diberi kesempatan mendapatkan sambungan baru melalui program sistem prabayar serta tambah daya bagi pelanggan yang ingin menambah kapasitas listrik di rumah. (yg/mtr)
@
Tagged @ umum