 |
| Perkebunan kelapa di Sulut (foto : ist) |
"Pertengahan November 2011 ekspor minyak kelapa kasar ke Bangladesh sebanyak 125,94 ton mendatangkan devisa 137.553 dolar Amerika Serikat (AS)," kata Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulut, Hanny Wajong.
Diutarakannya, ekspor ke negara Asia Tengah tersebut adalah hasil dari penetrasi pasar pada negara-negara non tradisional yang merupakan peluang pasar baru di tengah krisis keuangan global melanda negara maju di Eropa dan Amerika. Kementerian Perdagangan RI dalam beberapa kesempatan sudah mengingatkan pemerintah daerah untuk mencoba memanfaatkan peluang di beberapa negara yang potensial tetapi belum tersentuh ekspor secara optimal.
"Bangladesh merupakan salah satu negara dengan ekspor yang sangat jarang terjadi dari Sulut, nah diharapkan dengan realisasi pengiriman ke negara tersebut, akan terus berkelanjutan, bahkan kalau perlu produk lainnya," tandas Wajong.
Lebih lanjut dikatakannya, pihaknya sudah meminta pelaku usaha untuk membuka peluang ekspor dengan beberapa negara non tradisional. "Masih banyak negara termasuk kategori negara non tradisional bagi Sulut, mereka perlu dioptimalkan agar menjadi pembeli komoditas unggulan daerah ini," ungkap Wajong.
Pemerintah daerah, ditambahkannya, membantu memfasilitasi terbukanya peluang pasar ekspor di beberapa negara dengan cara ikut serta dalam berbagai ajang promosi baik di dalam negeri maupun luar negeri. (yg/mtr)
@
Tagged @ komoditi
