MANADO BISNIS - Temperatur panas matahari yang terjadi hampir setiap hari di beberapa kota dan kabupaten di Sulut dinilai belum ekstrim seperti yang diduga.
"Rata-rata temperatur yang kami ukur di beberapa daerah seperti Kota Manado, Bitung, Kabupaten Minahasa, Sangihe dan Talaud, dan beberapa kota dan kabupaten lainnya masih normal. Walaupun kadang terasa panas terik," kata Prakirawan Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sulawesi Utara, Nurhadi.
Dia mengatakan, temperatur dapat dikatakan ekstrim apabila sudah berada di atas 35 derajat selsius, namun di daerah ini suhunya masih berada pada rentang 32-33 derajat selsius, sehingga masih bisa mengolah pertanian.
Dijelaskannya, temperatur di masing-masing kabupaten dan kota berbeda karena bisa dipengaruhi dengan kepadatan penduduk, letak suatu daerah serta penyinaran langsung matahari. "Daerah yang berada di ketinggian akan berbeda temperaturnya bila dibandingkan dengan daerah di dataran rendah. Begitupun dengan semakin banyaknya tutupan awan, suhunya relatif berkurang karena radiasi matahari terhalang," ungkapnya.
Dia menambahkan, panas terik yang terjadi di Sulawesi Utara tidak ada kaitannya dengan pergerakan semua matahari yang sementara menuju ke garis ekuator. Namun untuk kondisi cuaca di tiga kabupaten kepulauan masing-masing Sitaro, Sangihe dan Talaud, berpeluang diguyur hujan dengan intensitas ringan, pada siang hingga sore hari dan hampir merata. Sedangkan, di kabupaten dan kota yang berada di daratan, hujan lokal dan tidak merata dengan intensitas ringan dan terjadi pada siang hingga sore hari. [yg/mtr]
@
Tagged @ komoditi
Tagged @ umum