![]() |
Danau Tondano di Kabupaten Minahasa |
Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sulut ada tiga danau, masing-masing, Danau Makalehi di Kabupaten Sitaro, Danau Tondano di Kabupaten Minahasa dan Danau Moat di Kota Kotamobagu, diduga tercemar bakteri escherichia coli (e-coli).
"Kami memang tinggal menganalisa data. Tapi indikator e-coli di tiga danau ini sudah berada di atas baku mutu yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air Sungai dan Danau," kata Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Pengelolaan, BLH Sulut, Sonny Runtuwene.
Dikatakannya, untuk uji kualitas air di tiga danau ini menggunakan beberapa parameter uji yaitu suhu, derajat keasamaan (pH), e-coli, total coli (T-coli), minyak dan lemak, nitrat serta fosfat. "Kurang lebih ada 15 paremeter uji yang kami gunakan di empat titik sampel yang ada di masing-masing danau," katanya.
Selain bakteri e-coli, paremeter uji lainnya yang berada di atas baku mutu adalah parameter nitrat. Di atas ambang batas paramater e-coli dan nitrat menurut Runtuwene ada kaitannya dengan aktivitas pertanian dan limbah warga yang di buang ke sungai yang menuju kolam danau.
“Untuk pengendalian pencemaran yang ada di danau yang diakibatkan pemanfaatan pestisida secara perlahan bisa menggunakan pupuk organic, sebagai pengganti pestisida. Sedangkan untuk e-coli perlu dibangunnya instalasi pengolahan limbah di permukiman ataupun restoran dan rumah makan yang berjejer di pinggiran danau,” paparnya.
Selain itu, Runtuwene mengatakan, aktivitas peternakan yang ada di sekitar danau juga perlu diawasi. Harus dihindari kotoran ternak dibuang langsung ke danau tanpa melalui pengelolaan. "Saya pernah mendengar ada Tata Ruang Danau Tondano. Tapi saya tidak tahu persis apakah tata ruang tersebut benar-benar digunakan sebagai arahan atau tidak," ungkapnya. (yg/mtr)
@
Tagged @ umum