![]() |
SPBU yang menjual Pertamax (foto : ish) |
“Biar lei turun depe harga (pertamax-red) mar masih di atas Rp 9.000/liter. Itu depe nama tetap mahal,” ujar Max, salah satu pengemudi mobil plat hitam saat berpapasan di salah satu SPBU di Manado.
Penurunan harga pertamax ini, menurut Area Manager BBM Riteal PT Pertamina Sulut Irwansyah, karena dipengaruhi harga minyak mentah dunia yang juga mengalami penurunan sedikit. “ Harga terakhir di Jakarta juga turun,” ungkapnya.
Akal halnya harga pertamax di Manado, lanjut Irwansayah, di Manado, Minahasa Utara dan Bitung kini menjadi Rp 9.650 per liter, sebelumnya Rp 9950 per liter. Tondano, Tomohon dan Amurang sebesar Rp 9700 per liter, sebelumnya seharga RP 10 ribu perliter. Sedangkan Kotamobagu sebesar Rp 9750 per liter, sebelumnya Rp 10.050 per liter. Walaupun harga pertamax sudah diturunkan, namun pengguna kendaraan masih tetap memakai bahan bakar premium.
"Harga premium tetap lebih murah dari pada harga pertamax. Walaupun juga saya harus mengantri," kata seorang pengguna kendaraan motor, Rizky.
Hal yang sama dikatakan Supervisor SPBU Tikala, Yohanes Taliawo, yang mengatakan walaupun harga pertamax turun, namun masyarakat masih banyak menggunakan bahan bakar premium. "Masih banyak yang memburu premium karena panik. Kita biasa buka 24 jam, karena pasokannya terlambat menyebabkan antrian panjang dan masyarakat menjadi panik," ucap Taliawo. (yg/mtr)
@
Tagged @ umum