MANADO BISNIS - Crude coconut oil (CCO) atau minyak kelapa kasar yang dimiliki Sulut ternyata paling banyak diekspor ke benua Eropa.
Menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulut Sanny Parengkuan, selama triwulan I dan triwulan II 2012 ini, komoditi minyak kelapa kasar yang paling banyak diekspor bila dibandingkan dengan komoditi lainnya ke Eropa. "Minyak kelapa kasar selama triwulan I dan triwulan II telah diekspor sebanyak 151,6 ribu ton dengan menghasilkan devisa sebanyak 192,25 juta Dollar Amerika," ujarnya.
Dikatakannya, minyak kelapa kasar ini sangat berpotensi bagi kesejahteraan petani kelapa, apalagi pasar minyak kelapa kasar di luar negeri sangat banyak. Bukan itu saja, juga membuka peluang pasar baru. "Ekspor minyak kelapa kasar ini dilakukan dibeberapa negara. Ekspor terbesar memang masih ke daratan Eropa, akan tetapi beberapa tahun belakangan ini mulai meluas hingga kekawasan Asia dan Amerika," ungkapnya.
Minyak Kelapa Kasar, lanjut Parengkuan, merupakan salah satu produk turunan dari kelapa yang telah menjadi andalan ekspor Sulut hingga saat ini. Selain itu, komoditas tersebut juga mampu menguasai sekitar 60-70 persen dari total ekspor Sulut.
Sementara itu, menurut salah satu eksportir, tahun ini minyak kelapa kasar diarahkan ke pasar Korea, menyusul permintaan negara tersebut yang cenderung meningkat satu tahun belakangan ini. "Korea menjadi satu pasar potensial minyak kelapa kasar, ditandai permintaan negara tersebut yang menunjukkan peningkatan dari waktu ke waktu," kata General Manager PT Bimoli, Stevanus Prasethio.
Dia menjelaskan, sebelumnya pasar minyak kelapa kasar masih dikuasai Belanda, dan Amerika Serikat, tetapi seiring permintaan masyarakat di negara tersebut yang terus meningkat maka pengiriman ke negara tersebut juga mengalami pertambahan tajam. [yg/mtr]
@
Tagged @ komoditi