Hanny Wajong (foto : MANADO BISNIS) |
Menurut Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Disperindag Sulut Hanny Wajong, ekspor Sulut ini untuk memenuhi kebutuhan bahan baku pembuatan jenis peralatan rumah tangga dan suvenir di negara tersebut. Ekspor kayu kelapa ke China merupakan hal baru setelah beberapa tahun terhenti. "Baru tahun 2012 kembali terjadi ekspor kayu kelapa, setelah sempat terhenti beberapa tahun silam,” tandasnya.
Diutarakan Wajong, ekspor kayu kelapa di awal tahun 2012 ini merupakan sesuatu hal yang positif dalam upaya mendorong pertumbuhan ekspor ke China. Karena itu, China merupakan salah satu pasar potensial bagi Sulut, dengan terbukanya pasar kayu kelapa, maka optimistis China bakal terus bertumbuh menjadi penyumbang devisa potensial bagi Sulut.
“Negara Tirai Bambu tersebut pada tahun 2011, menempati urutan ketiga sebagai penyumbang devisa bagi Sulut. Nilai ekspornya mencapai 126,6 juta dolar AS atau 15,02 persen dari total ekspor tahun tersebut mencapai 842,85 juta dolar AS," ungkapnya.
Ditambahkan Wajong, komoditas yang banyak diekspor ke China pada tahun 2011 lalu, terutama produk turunan kelapa seperti minyak kelapa kasar, produk pertanian dan beberapa jenis produk perikanan. [yg/mtr]
@
Tagged @ komoditi
Tagged @ pasar