![]() |
Salah satu perkebunan kelapa di Sulut (foto : ist) |
"Saat ini harga kopra hanya Rp55-56 ribu per kuintal (100 kilogram), turun tajam dibandingkan akhir tahun lalu Rp400-500 ribu per kuintal," kata Ben M, salah seorang petani kelapa di Kabupaten Minsel.
Dia mengatakan, dengan harga saat ini yang hanya Rp55 ribu per kuintal atau sekitar Rp5000 per kilogram, petani praktis hanya menerima sekitar Rp2.500, karena separuhnya harus membayar biaya pengolah kelapa menjadi kopra. “Kami minta pemerintah membantu dalam kondisi harga murah seperti ini, sehingga petani kelapa tetap sejahtera, dan tanaman tersebut tetap dipelihara menjadi komoditas andalan daerah ini,” pintanya.
Ditambahkan Markus S, petani asal Kabupaten Minahasa Utara, kopra merupakan salah satu komoditas unggulan Sulut yang mampu memberi penghidupan pada ratusan kepala rumah tangga yang ada di daerah ini. "Panen kelapa dilakukan petani sekali dalam dua atau tiga bulan, karena itu menjadi salah satu sumber penghasilan tetap dibanding tanaman unggulan lain, cengkih," ungkapnya.
Sementara itu, data Dinas Perkebunan Sulut menyebutkan, jumlah areal pertanaman kelapa di Provinsi Sulut hingga tahun 2011 mencapai 280.500 hektare, dari jumlah tersebut sebanyak 18.645 Ha tidak lagi menghasilkan baik karena usia tua juga karena terserang penyakit tanaman.
Dari 280.500 ha areal tanaman kelapa tersebut, yang menghasilkan dan menjadi sumber pendapatan bagi petani seluas 226.922 Ha atau bila dikalikan dengan rata-rata kapasitas tanaman 100 pohon per Ha berarti jumlah pohon kelapa di Sulut saat ini berkisar 22,69 juta pohon. [yg/mtr]
@
Tagged @ komoditi