![]() |
Semen salah satu bahan bangunan yang sudah naik di Sulut (foto : ist) |
Seperti halnya bahan bangunan semen, mulai mengalami kenaikan berkisar Rp500 per zak.
"Harga semen terjadi kenaikan dari sebelumnya berkisar Rp56 ribu hingga Rp57 ribu per sak menjadi sekitar Rp57.500 per sak," kata Saul Pijoh, petugas pemantau harga bahan bangunan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulut.
Diketahui, jenis semen yang beredar di Sulut terdiri atas empat jenis yakni semen tonasa, tiga roda, bosowa dan holcim. Dari keempat jenis bahan bangunan tersebut, dominasi pasar masih dikuasai jenis tonasa berkisar 70 persen, disusul semen tiga roda, bosowa dan holcim.
Kenaikan semen di pasaran ini, membuat masyarakat yang sedang melakukan pembangunan harus mengeluarkan biaya ekstra, untuk itu mereka minta pemerintah melakukan pengawasan dan mencari tahu kenapa sampai terjadi kenaikan harga. "Semen merupakan bahan strategis untuk pembangunan yang sedang dilakukan masyarakat, karena itu harus dijaga agar harganya stabil," kata Febry, warga Malalayang yang sedang menyelesaikan pembangunan rumah tinggal.
Data Disperindag Sulut menyebutkan, kebutuhan semen masyarakat Sulut pada tahun 2012 ini diperkirakan berkisar 500 ribu ton. Kebutuhan semen tersebut, sebagian besar untuk pembangunan proyek pemerintah dan proyek swasta yang banyak berlangsung di Kota Manado dan kota besar lainnya di Sulut. [yg/mtr]
@
Tagged @ pasar