MANADO BISNIS - Dinas Perindustrian dan Perdagangan(Disperindag) Sulut mencatat, rata-rata masyarakat Sulut mengkonsumsi beras setiap bulannya 22 ribu ton saat ini. Itulah sebabnya perkirakan kebutuhan beras masyarakat Sulut dalam tahun 2012 meningkat mencapai 272.200 ton.
Demikian dikatakan Kepala Disperindag Sulut Sanny Parengkuan. "Permintaan tertinggi mencapai 27.500 ton atau 25 persen lebih tinggi dari kondisi normal diperkirakan pada bulan Desember, karena berkaitan dengan perayaan Natal dan Tahun Baru," ujarnya.
Sedangkan bulan Agustus, lanjut dia, yang bertepatan dengan bulan puasa diprediksi mengalami kenaikan permintaan 10 persen, sehingga kebutuhan beras saat itu diperkirakan lebih 24 ribu ton. Rata-rata normal kebutuhan beras masyarakat Sulut, mencapai 22 ribu ton setiap bulannya. "Perhitungan kebutuhan beras 22 ribu ton tersebut baik untuk beras kelas medium seperti beras jenis pilihan dan beras Bulog, dan kelas premium seperti superwin, sultan dan lainnya," tandasnya.
Pasokan beras untuk penuhi kebutuhan masyarakat Sulut tersebut, kata Parengkuan. selain berasal dari pasokan beras petani lokal, juga datang dari pulau Jawa, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan Gorontalo. Sedangkan untuk beras Bulog, diimpor dari negara lain, seperti Vietnam. "Beras lokal petani Sulut, ada yang dipasok ke pasar lokal, tetapi cukup banyak juga yang diantarpulaukan atau dikirim ke daerah lain luar Sulut, jadi untuk beras terjadi perdagangan timbal balik, karena ada yang masuk dari daerah lain, tetapi cukup banyak juga yang dibeli pembeli untuk dijual di luar Sulut," ucapnya.
Permintaan beras masyarakat Sulut, ditambahkan Parengkuan, pada saat menjelang hari besar agama biasanya lebih memilih membeli beras premium terutama superwin dan sultan, sementara pada hari biasa memilih beras jenis sultan. [yg/mtr]
@
Tagged @ komoditi