"Perhitungan ketahanan stok beras hingga pertengahan ini, didasarkan pada stok yang sekarang tersimpan di gudang Bulog Sulut masih mencapai 8.542,96 ton," kata Kepala Bidang Pelayanan Publik Perum Bulog Sulut Noldy Tumigolung.
Dikatakannya, stok tersebut belum termasuk dengan rencana pasokan beras dari Pare-Pare melalui program "Movenas" sebanyak 5.500 ton yang akan tiba dalam waktu tidak terlalu lama. "Rencana pasokan beras 5.500 ton tersebut sudah masuk jadwal, Bulog tinggal menunggu pengapalan kapan, kalau beras ini tiba semakin memperkuat ketahanan beras masyarakat Sulut," terangnya.
Bulog merupakan badan usaha yang ditugasi menangani beras, karena itu menurut Tumigolung, terus dilakukan berbagai upaya menjaga agar stok beras tersedia secara cukup untuk beberapa waktu ke depan. "Selain menempuh kebijakan movenas, Bulog terus mengoptimalkan penyerapan beras petani lokal guna memperkuat stok di gudang," ujarnya.
Lebih lanjut diutarakan Tumigolung, beras yang tersimpan di Bulog, yakni untuk beras masyarakat miskin (raskin) dan kelompok anggaran lainnya, operasi pasar, dan cadangan beras pemerintah baik untuk bencana alam maupun kebutuhan masyarakat lainnya yang dianggap sangat penting dan mendesak dibantu. Sementara untuk beras kelas premium, dijual secara bebas kerja sama dengan pedagang. [yg/mtr]
@
Tagged @ komoditi
