![]() |
Kadis Pertanian dan Peternakan Sulut Johanes Panelewen (foto : ist) |
Menurut Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Sulut Johanis Panelewen, Sulut menargetkan produksi kedelai mencapai 9.950 ton pada 2012 dengan luas tanam 7.382 hektare tersebar di 11 kabupaten/kota. “Produksi tertinggi diharapkan oleh petani Kabupaten Bolaang Mongondow yakni sebanyak 6.864 ton atau sekitar 69 persen dari perkiraan produksi tahunan," ujarnya.
Daerah lainnya di Sulut yang berpotensi mendorong peningkatan produksi kedelai, lanjut dia, yakni Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) sebanyak 1.171 ton dihasilkan dari areal pertanaman seluas 884 Ha, Kabupaten Minahasa Selatan 789 ton luas tanaman 619 Ha, Kabupaten Minahasa 535 ton dihasilkan dari areal panen 413 Ha. Sementara tujuh kabupaten/kota lainnya di Sulut dengan prognosa produksi d bawah 200 ton, diantaranya Bolaang Mongondow Selatan 160 ton, Minahasa Tenggara 138 ton, Bolaang Mongondow Timur 136 ton, Minahasa Utara 77 ton, Talaud 67 ton.
Dikatakan Penelewen, pemerintah daerah akan terus mendorong petani kedelai di Sulut mampu meningkatan produktivitas melalui ekstensifikasi, yakni perluasan areal tanam, intensifikasi yakni peningkatan produktivitas. "Tahun 2012, kita tingkatkan produktivitas kedelai 13,49 kuintal per Ha, agar mampu mencapai target produksi 9.950 ton," ucapnya.
Untuk daerah sentra utama penghasil kedelai, menurut dia, pemerintah daerah membantu berbagai sarana dan prasarana pendukung pertanian agar produktivitasnya lebih tinggi atau di atas rata-rata yakni mencapai 13,69 kuintal per Ha. Kedelai sendiri sudah menjadi bahan pangan pokok bagi masyarakat Sulut, karena komoditas ini diolah menjadi bahan makanan yang mulai digemari di daerah ini dan daerah lainnya di Indonesia yakni tahu dan tempe. "Konsumsi tahu dan tempe di Sulut terus menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun, karena itu diharapkan produksi kedelai bisa mencapai target yang diharapkan," papar Panelewen. [yg/mtr]
@
Tagged @ umum