MANADO BISNIS – Gula rafinasi masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat Sulut. Itulah sebabnya pemerintah pusat diminta memberikan kelonggaran distribusi gula tersebut di Sulut.
“Harus diakui gula rafinasi paling berkualitas oleh konsumen Manado, karena itu pemerintah harus melonggarkan distribusinya di Sulut," kata Kepala Bagian Sarana Perekonomian Biro Ekonomi Pemerintah Propinsi Sulut, Janny Rembet.
Dikatakannya, bila gula rafinasi dihentikan peredarannya, maka Sulut dipastikan akan kekurangan stok gula.
Sementara itu, berdasarkan data Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulut, kebutuhan gula masyarakat Sulut berkisar 4000 hingga 5000 ton setiap bulan, dari jumlah tersebut sebagian besar dipenuhi gula rafinasi.
Sejumlah ibu rumah tangga ketika ditemui berbelanja gula di Manado mengatakan, gula rafinasi menjadi pilihan mereka karena lebih bersih ketimbang gula kristal. "Gula rafinasi lebih baik kualitasnya ketimbang gula kristal, karena itu lebih tetap memilih gula tersebut untuk dibeli,” ujar Merry K, ibu rumah tangga asal Malalayang,
Dikatakannya, gula rafinasi punya keunggulan yakni lebih mudah ketika digunakan dalam pembuatan berbagai jenis kue yang dihasilkan rumah tangga."Pengolahan berbagai kue untuk kebutuhan rumah tangga, dibutuhkan gula halus, dan gula rafinasi sangat cocok," katanya.
Konsumen Manado, lanjut dia, meminta pemerintah tetap menjaga ketersediaan gula di pasaran. "Kami minta pemerintah menjaga distribusi gula tetap ada di pasaran," pungkasnya.
Sekedar diketahui, harga gula di pasar tradisional Kota Manado saat ini berkisar Rp10.000/kg. Harga ini akan lebih mahal sedikit Rp 10.500 jika konsumen berbelanja di pasar modern atau swalayan. [yg/mtr]
@
Tagged @ komoditi
Tagged @ pasar