Lowongan Kerja, mencari informasi kerja

Contact online

Konsumsi Pertamax Sulut Turun 37,5 Persen

MANADO BISNIS – Akibat perbedaan jauh harga bahan bakar minyak (BBM)
antara yang bersubsidi dan non subsidi,  diperkirakan menjadi  penyebab sehingga penjualan pertamax di Manado, Sulut turun 37,5 persen.
                                      
Hal ini diakui Sales Area Manager BBM Retail Pertamina Manado, Irwansyah. "Pertamax yang terjual rata-rata setiap hari saat ini hanya berkisar 5.000 liter, jumlah tersebut jauh lebih rendah ketimbang bulan lalu masih mencapai 8.000 liter setiap hari," ujarnya.

Menurut Irwansyah, pihaknya sudah memperkirakan sebelumnya bakal terjadi penurunan penjualan BBM jenis ini, yakni terkait disparitas harga antara pertamax dan premium. “Harga pertamax di Manado saat ini sebesar 11.250 per liter, sementara harga premium hanya Rp4.500 per liter, perbedaan sangat besar tersebut berdampak konsumen kembali gunakan premium,” tandasnya.

Penurunan penggunaan pertamax, ditambahkan Irwansyah,  sudah mulai terlihat sejak harga bahan bakar minyak non subsidi tersebut mengalami kenaikan tajam, disisi lain premium bersubsidi tidak jadi dinaikkan oleh pemerintah.

Berty,   salah satu konsumen pengguna pertamax mengatakan, sampai harga di atas Rp9000 masih setia menggunakan bahan bakar minyak tersebut, tetapi sejak pergerakkannya melewati Rp10 ribu beralih ke premium. "Perbedaan harganya sudah terlalu besar, karena itu lebih memilih premium," katanya.

Sekedar diketahui,  saat pertama diluncurkan di Manado, harga pertamax hanya di atas Rp7.000 per liter, saat itu pengguna bahan bakar non subsidi tersebut cukup banyak, tetapi seiring perkembangan harga, maka pengguna juga terus mengalami penurunan. Harga pertamax di Kota Manado sejak 1 April naik menjadi Rp11.250 per liter, dari sebelumnya hanya Rp10.650 per liter. [yg/mtr]


@



Konsumsi Pertamax Sulut Turun 37,5 Persen