Kegiatan yang digelar di halaman belakang gedung Gereja GMIM Imanuel Bahu tersebut, juga dirangkaikan dengan operasi pasar minyak tanah bersubsidi. Pantauan harian ini, penyebab migor langsung laris manis karena untuk kemasan satu liter dijual Rp 5.000 dari harga pasaran Rp 11.000 dan kemasan dua liter Rp 10.000 dari harga pasaran Rp 22.000.
Adalah warga jemaat Pdt Meiva Salindeho Lintang, yang juga dikenal sebagai Ketua DPRD Sulut mengambil inisiatif untuk mensubsidi migor tersebut, sehingga dijual dengan setengah harga. Hal yang sama juga berlaku untuk gula pasir, dijual Rp 5.000/kg dari harga pasaran Rp 10.000/kg.
Menurut Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Sulut Feby Karambut, suksesnya pelaksanaan pasar murah yang terkait dengan perayaan Paskah tersebut, bekerja sama dengan distributor dan pedagang besar pemasok bahan kebutuhan pokok masyarakat. "Masyarakat yang ada di sekitar gereja Imanuel Bahu Manado, memanfaatkan pelaksanaan pasar murah tersebut," paparnya.
Pasar murah, lanjut dia, merupakan salah satu program pemerintah daerah dalam upaya menyiapkan bahan pangan yang terjangkau harganya dan mudah didapatkan masyarakat. "Inti pelaksanaan pasar murah ini, untuk kesejahteraan masyarakat banyak," pungkasnya.
Sementara menurut Ketua Panitia Hari Raya Keagamaan Gerejawi GMIM Imanuel Bahu, dr Berty Rumondor, pelaksanaan pasar murah dan operasi minyak tanah ini, merupakan program jemaat, untuk membantu anggota jemaat mendapatkan harga berbagai kebutuhan pokok lebih murah. “Kegiatan ini erat kaitannya juga dengan perayaan Paskah. Khusus minyak tanah dari 1000 Kepala Keluarga (KK) yang terdaftar di GMIM Imanuel Bahu semuanya mendapat jatah lima liter/KK dengan harga Rp 3000/liter,” tandas Rumondor. [yg/mtr]
@
Tagged @ pasar
