![]() |
Kantor Pertamina Sulut (foto : ist) |
“Pertamina mengendalikan penjualan bahan bakar minyak jenis premium sekitar 10 persen di seluruh SPBU di wilayah Sulut. Pada Maret lalu premium yang didistribusikan berkisar 750 sampai 800 kiloliter (kl) per hari, tetapi mulai pekan ini diturunkan hanya 700 hingga 730 Kl,” ujar Sales Area Manager BBM Retail Pertamina Manado Irwansyah.
Dikatakannya, pengendalian penjualan premium harus dilakukan untuk menyesuaikan dengan alokasi anggaran subsidi di APBN 2012. "Penjualan BBM harus dikendalikan agar alokasi tidak melebihi yang sudah ditetapkan," katanya.
Sementara itu, penurunan pasokan premium ke SPBU di Kota Manado dan daerah lainnya di Sulut menyebabkan mulai terjadinya kembali antrean kendaraan di semua SPBU, baik di Kota Manado maupun daerah sekitarnya.
Abner, salah satu pemilik kendaraan di Manado mengatakan, mulai pekan ini terpaksa harus menghabiskan waktu lebih lama untuk membeli BBM di SPBU.
"Waktu lebih lama, karena harus mengantre dengan puluhan kendaraan lain yang juga membeli premium," sesalnya.
Namun begitu, terjadinya kembali antrean di SPBU dimanfaatkan pedagang eceran menjual BBM dengan harga 30 hingga 40 persen lebih mahal daripada premium bersubsidi. "Harga eceran premium berkisar Rp6.000 hingga Rp6.500 per liter, sementara harga di SPBU hanya Rp4.500 per liter," ungkap Maxi, sopir angkutan Kota Manado. {yg/mtr]
@
Tagged @ umum