METRO, Manado - Untuk menutupi kekurangan pasokan listrik d Sulut, maka Pemerintah Propinsi (Pemprop) Sulut akan mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM)
"Kami sudah inventarisasi di Desa Tincep Kabupaten Minahasa ada potensi untuk dikembangkan pembangkit listrik mikro hidro. Ada investor yang akan menawarkan diri," kata Kepala Dinas Energi Sumberdaya Mineral Propinsi Sulut Ferry B Tamon.
Dikatakannya, kondisi kelistrikan di Propinsi Sulut masih terbatas dibanding dengan kebutuhan kelistrikan yang setiap tahun diperkirakan bertumbuh sekitar 11 persen. Karena itu, menurut Tamon, instansinya terus melakukan inventarisasi sumber-sumber energi listrik di daerah ini, kemudian disampaikan ke pemerintah pusat termasuk PLN menindaklanjutinya. "Sekarang pemerintah memberikan kemudahan dalam hal penyedia kelistrikan. Jadi tidak ada monopoli lagi dalam hal kelistrikan, siapa saja bisa menjadi penyedia," katanya.
Meski demikian, menurut Tamon, selain pembangkit listrik tenaga air, pasokan listrik di Sulut masih ditopang dengan sumber energi listrik panas bumi.Di Sulut sendiri ada beberapa lokasi sumber energi panas bumi seperti Lahendong, Kota Tomohon dan Kabupaten Minahasa. Pertamina juga pernah melakukan pengeboran di Gunung Ambang Kabupaten Bolaang Mongondouw sebanyak dua titik meskipun gagal.
"Investasi kelistrikan melalui sumber energi panas bumi akan terus bergulir meski kadang-kadang gagal. Di Gunung Ambang diperkirakan menggelontorkan sekitar Rp120 miliar untuk dua titik pengeboran," paparnya.
Dia mengatakan, salah satu kendala dalam pencarian titik pengeboran gas bumi yang tepat dan tersedia cadangan gas bumi yang cukup adalah teknologi. "Mudah-mudahan dengan kemajuan teknologi yang terus berkembang kendala seperti itu bisa diminimalisasi," tandas Tamon. [yg/mtr]
@
Tagged @ umum