Lowongan Kerja, mencari informasi kerja

Contact online

Warga Sulut Mulai 'Tinggalkan' Konsumsi Ikan Mas

MANADO BISNIS  –  Warga Sulut mulai kurang minati ikan air tawar jenis mas. Ini dibuktikan dengan  permintaan ikan mas  yang  mengalami pernurunan, sebagaimana data tahun 2011 lalu. Komoditas ikan tersebut dikalahkan oleh permintaan ikan nila yang cenderung naik.

Namun begitu, menurut  Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan(DKP) Sulut, Joy Korah,  budidaya perikanan air tawar jenis ikan mas tetap berjalan cukup baik di Sulut ditandai produksi ikan tersebut yang mencapai 10.728 ton setahun.

"Data tahun 2011 lalu, produksi ikan mas mencapai 10.728 ton yang dibudidaya petani di jaring apung, karamba, sawah dan budidaya kolam,"  ujarnya.

Produksi ikan mas di jaring apung, lanjut Korah,  sebanyak 733,82 ton, budidaya karamba 414,76 ton, pemeliharan di persawahan air tawar 1.741,19 ton dan terbanyak   budidaya kolam sebanyak 7.838,8 ton. "Dulu ikan mas merupakan komoditas andalan di sektor perikanan air tawar, tetapi sejak konsumsi nila meningkat, maka banyak petani beralih pelihara ikan nila ketimbang ikan mas,"  paparnya.

Ikan mas punya kelemahan ketika sudah diolah menjadi makanan jadi , yakni memiliki tulang di bagian dagingnya sehingga perlu ekstra hati-hati ketika menyantapnya. "Karena kelemahan adanya tulang halus bercabang tersebut yang sering dikeluhkan konsumen, sehingga banyak petani beralih pelihara ikan jenis nila yang ketika dikonsumsi tidak serumit ikan mas,"  ungkapnya.

Diketahui, jenis ikan mas, dibudidaya di empat kabupaten/kota yang ada di Sulut, dengan daerah sentra Kabupaten Minahasa, Minahasa Tenggara dan Minahasa Utara. [yg/mtr]


@



Warga Sulut Mulai 'Tinggalkan' Konsumsi Ikan Mas