![]() |
Kagiatan sentuh air oleh nelayan (foto : ist) |
Setidaknya ini harapan dari Bank Indonesia (BI) Manado, dengan demikian para nelayan atau kelompok nelayan bisa mengatahui secara langsung informasi dalam memperoleh pembiayaan kredit di perbankan. "Kita prinsipnya mendorong perekonomian sulut, untuk menggerak sentuh tanah dan sentuh air. Ini potensi besar wilayah Sulut untuk ekonomi tumbuh tinggi dan lebih merata program-programmnya melanjutkan pilot projek di bidang pertanian, dan perikanan," kata Pemimpin BI Manado, Suhaedi pada sejumlah wartawan.
Dikatakannya, untuk perikanan tangkap, menjadi potensi yang belum ditingkatkan adalah akses layanan perbankan kepada masyarakat nelayan. Menurutnya akses layanan perbankan disektor ini masih sangat rendah. "Bukan hanya di Sulut saja namun di seluruh Indonesia, akses layanan perbankan di sektor ini masih rendah. Ini fenomena negara berkembang," ujarnya.
Berdasarkan data BI Manado, terdapat 275 ribu rekening khusus untuk layanan kredit di seluruh bank umum di Manado. Komposisinya, sebagian besar untuk kegiatan konsumsi, kemudian, distribusi kota kabupaten terutama kota Manado, Bitung, Minahasa dan Tomohon. "Kota-kota lainnya, seperti Bolmong, Boltim, Mitra, Minut, masih rendah. Daerah tersebut kebanyak daerah nelayan dan pertanian. Untuk sektor pertanian, peternakan dan perikanan sekitar 5000 rekening hingga posisi Januari 2012," paparnya.
Berdasarkan data BI, dari total kredit perbankan hingga posisi Maret 2012, sebesar Rp 16,5 triliun, sektor perikanan memiliki pangsa 1,02 persen atau sebesar Rp 169,54 miliar. Sementara pangsa kredit perbankan Sulut pada UMKM mencapai 36,43 persen dari total kredit perbankan atau sebesar Rp 6,03 triliun.
"Kredit kepada UMKM sektor perikanan pada Maret 2012 mencapai Rp 124,48 miliar atau hanya 0,75 persen dari total kredit perbankan," jelasnya. [yg/mtr]
@
Tagged @ umum
Tagged @ wirausaha