![]() |
Kantor Pemprop Sulut (foto : ist) |
Demikian dikatakan Kepala BPS Sulut Dantes Simbolon, Senin (07/05) kemarin. “Jumlah pengangguran Sulut ini pada data Agustus 2011 tercatat berkurang 0,8 ribu jiwa jika dibandingkan Agustus 2012,” ujarnya.
Dijelaskan Simbolon, tingkat pengangguran lebih tinggi terjadi di wilayah perkotaan. Sebab ada sebanyak 11,31 persen angkatan kerja di perkotaan berstatus sebagai penganggur terbuka (pencari kerja), setara dengan 58,8 ribu orang. “Sedangkan di perdesaan tingkat pengangguran hanya 5,70 persen atau 33,9 ribu orang,” tandasnya.
Dibandingkan dengan Agustus 2011, menurut Simbolon, baik perdesaan maupun perkotaan terjadi penurunan tingkat pengangguran walaupun secara absolute terjadi penambahan jumlah pengangguran di perkotaan dari 57,3 ribu penganggur menjadi 58,8 ribu penganggur. “Percepatan penurunan lebih tinggi terjadi di perdesaan dibandingkan perkotaan , dimana pada kurun satu semester terjadi penurunan di perdesaan dari 6,24 persen menjadi 5,70 persen atau turun 0,54 poin, sedangkan diperkotaan hanya turun 0,06 poin,” papar Simbolon.
Meski begitu, lanjut dia, kondisi makro ketenagakerjaan Sulut pada semester terakhir (Agustus 2011-Februari 2012) menun jukkan adanya gairah yang digambarkan dengan adanya peningkatan proporsi penduduk yang bekerja, serta penurunan tingkat penganggguran. “Februari 2012 jumlah angkatan kerja mencapai 1,115 juta orang atau bertambah 30,5 ribu orang dibanding Agustus 2011 yang sebanyak 1,084 juta orang,” ungkap Simbolon.
Ditambahkannya, gairah juga tergambar dari kenaikan 1,50 poin Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) periode Agustus 2011-Februari 2012 menjadi 66,82 persen. Peningkatan TPAK merupakan indikasi peningkatan potensi ekonomi dari sisi suplai tenaga kerja. [yg/mtr]
@
Tagged @ umum