![]() |
Aktivitas Petani (foto : ist) |
"Selama ini masih sulit mendapatkan pupuk organik karena hanya ada pada titik pengecer di kota besar, pemerintah agar memperbanyak pupuk tersebut," kata Berty Kamu, petani di Kabupaten Minahasa.
Dikatakannya, petani mulai sadar bahwa peran pupuk sangat penting terutama pupuk yang ramah lingkungan dan efeknya rendah terhadap kesehatan. "Pupuk organik merupakan salah satu pilihan guna menghasilkan produk pangan yang alami karena kandungan kimianya rendah, tetapi selama ini terbentur persoalan ketersediaan yang sangat kurang," ujarnya.
Remli K, petani Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) menambahkan, yang banyak ditemui pupuk kimia, sementara pupuk organik masih sulit diperoleh secara bebas. "Petani ingin menggunakan pupuk organik, hanya saja tidak tahu harus membeli dimana, oleh karenanya minta pemerintah mengatur distribusi yang lebih baik," paparnya, yang mengaku ingin menggunakan pupuk organik untuk tanaman jagung.
Karena Jagung, menurut dia, merupakan salah satu komoditas yang cukup tinggi konsumsinya terutama dimakan sebagai jagung rebus ataupun dibakar. Sebab itu sudah banyak konsumen yang ingin tanaman tersebut dipupuk dengan pupuk organik. “Para petani minta distribusi pupuk organik mampu hadir di semua oulet pupuk, sama seperti halnya pupuk urea. Dengan demikian semakin banyak petani Sulut menggunakan pupuk tersebut,” pintanya.
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Sulut Feby Karambut mengakui, permintaan komoditas pertanian non kimia semakin tinggi. Karena itu harus diimbangi dengan ketersediaan pupuk organik. "Dengan menggunakan pupuk organik, maka potensi pasar komoditas pertanian Sulut akan terus meluas bahkan semakin disukai pasar luar negeri," akunya. [yg/mtr]
@
Tagged @ umum