![]() |
Johanis Panelewen (foto : ist) |
"Tahun 2011, Sulut mampu memproduksi sebanyak 139.339 ton, tahun ini diharapkan bertambah 7.670 ton sehingga menjadi 147 ribu ton," kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Sulut, Johanis Panelewen.
Dikatakannya, kentang terutama dihasilkan dari kawasan Modoinding Kabupaten Minahasa Selatan, Passi Kabupaten Bolaang Mongondow dan Modayag Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim). "Ketiga kawasan tersebut dikenal sebagai daerah sentra kentang Sulut dan telah ditetapkan sebagai kawasan klaster kentang Modassi (Modoinding, Modayag, Passi)," ujarnya.
Peningkatan ekspor kentang tersebut, lanjut Panelewen, maka Sulut bisa menjadi pengekspor kentang tahun depan. "Tahun depan, ditargetkan Sulut bisa mengekspor kentang ke beberapa negara dan ini bisa tercapai bila program klaster kentang Modassi berhasil," ungkapnya.
Selama ini, menurut Panelewen, kentang yang diproduksi petani di kawasan Modassi, selain penuhi kebutuhan lokal Sulut, juga diantarpulaukan ke daerah lain di Indonesia. "Daerah yang selama ini telah menjadi pembeli kentang Sulut yakni beberapa daerah di Indonesia Timur serta Kalimantan," paparnya.
Guna mendorong peningkatan produksi kentang, maka Sulut mengoptimalkan Balai Pertanian Tanaman Pangan(BPTP) untuk perbanyak benih kentang kualitas terbaik. “Saat ini yang sudah dikembangkan yakni kentang asal Lembang, yang kemudian dengan proses pemurnian telah mampu dihasilkan Varietas G3 dan G4 dengan kapasitas produksi hingga 30 ton per hektar,” tambah Panelewen. [yg/mtr]
@
Tagged @ pasar