![]() |
Kopra pilihan akan dijadikan CCO |
"Ekspor CCO ke China sebanyak 5.000 ton mendatangkan devisa sebanyak 6,4 juta dolar AS bagi Sulut,"kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulut, Sanny Parengkuan.
Dikatakannya, CCO yang dikirim ke China, selain memenuhi kebutuhan bahan baku pangan di negara Tirai Bambu tersebut, juga banyak diantaranya yang diolah menjadi bahan bakar minyak alternatif biofuel. “Permintaan dari China selalu setiap bulan terealisasi dalam jumlah yang besar,” ujarnya.
Ditambahkan Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri, Disperindag Sulut, Hanny Wajong, permintaan CCO produksi Sulut dari berbagai negara, mulai meningkat sejak produk ini terbukti menjadi BBM alternatif yang cukup murah. "Sejak BBM naik, permintaan CCO terus bertambah, terutama datang dari negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan China," ungkapnya.
Sulut sendiri merupakan salah satu daerah penghasil CCO terbesar di Indonesia menyusul kehadiran empat pabrik pengolah CCO yakni PT Ivomas Pratama (Bimoli Grup), PT Multi Nabati Sulawesi (MNS), PT Cargill (Amurang) dan PT Agro Makmur Raya. “ CCO merupakan produk turunan kelapa dalam bentuk kopra, yang kemudian diproses menjadi bahan setengah jadi dalam bentuk CCO, keseluruhannya diekspor ke berbagai Negara,” papar Wajong.
Ditambahkannya, petani Sulut sebagian besar mengolah buah kelapa menjadi kopra melalui proses pengasapan. Setelah dihasilkan dalam bentuk kopra, oleh petani kemudian menjual ke pedagang pengumpul, yang banyak terdapat di desa sentra kelapa, selanjutnya dari pedagang inilah kemudian menjual ke pabrik pengolah CCO. [yg/mtr]
@
Tagged @ pasar