Lowongan Kerja, mencari informasi kerja

Contact online

Disperindag Sulut Diminta Proaktif, Sikapi Kenaikan Harga Gula

MANADO BISNIS  – Harga gula pasir yang kian menunjukkan kenaikan yang signifikan, membuat Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag)  Sulut diminta proaktif menyikapinya.

Hal ini dilontarkan  Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia(YLKI) Sulut. "Kenaikan harga gula sudah sangat mencemaskan, karena harga eceran sudah mencapai Rp18 ribu per Kilogram(Kg) atau naik 50 persen dari harga sebelumnya berkisar Rp11 ribu hingga Rp12 ribu per Kg," kata Ketua YLKI Sulut, Aldy Lumingkewas.

Dikatakannya,  Disperindag Sulut khusus Bidang Perdagangan Dalam Negeri, supaya lebih proaktif melihat perkembangan harga yang terjadi belakangan ini. "Mulai bulan Juli beberapa daerah di Minahasa akan menggelar kegiatan keagamaan pengucapan syukur, ini pasti akan mendorong permintaan, bila tidak dilakukan antisipasi dari sekarang, maka dipastikan akan terjadi pergerakan harga mencemaskan,"  ujarnya.

Kalau yang naik saat ini, lanjut Lumingkewas,  baru terbatas pada beberapa produk seperti gula, tetapi bila antisipasi tidak dilakukan pemerintah daerah, maka akan berdampak pada produk lainnya. "Pedagang akan memanfaatkan keadaan permintaan tinggi dengan mendorong harga naik tak terkendali, nah peran pemerintah khususnya instansi terkait untuk menjaga stok di tangan pedagang,"  paparnya.

Ditambahkan Lumingkewas,  Bidang Perdagangan Dalam Negeri, Disperindag Sulut yang dulu mampu berperan menahan gejolak kenaikan harga barang, supaya jangan hanya diam saja, tetapi proaktif melakukan pengawasan dan pemantauan bahan kebutuhan pokok masyarakat yang beredar di pasaran.

Linda, ibu rumah tangga di Maumbi Kabupaten Minahasa Utara,  mengatakan harga gula pasir yang sudah mencapai Rp18 ribu per Kg, sangat memberatkan, untuk itu pemerintah daerah supaya proaktif membantu stabilisasi harga di pasaran. [yg/mtr]


@



Disperindag Sulut Diminta Proaktif, Sikapi Kenaikan Harga Gula