Lowongan Kerja, mencari informasi kerja

Contact online

Disperindag : Sulut Tidak Ekspor Cengkih

MANADO BISNIS – Musim panen cengkih saat ini yang harganya mulai turun dari awal Rp 100 ribu/kg menjadi Rp 90 ribu/kg, mendapat tanggapan dari instansi terkait, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulut.

Menurut Kepala Disperindag Sulut Sanny Parengkuan,  komoditi cengkih ini dalam beberapa tahun terakhir sudah tidak lagi diekspor keluar negeri. Justru turunan cengkih seperti ganggangan cengkih yang mulai di ekspor disejumlah negara. "Cengkih tidak lagi diekspor karena kebutuhan dalam negeri tak cukup. yang diekspor cuma ganggangan cengkih,  namun hanya  sedikit ," terangnya.

Dijelaskan Parengkuan, Sulut memang pernah mengekspor cengkih, tapi itu sekitar empat tahun lalu ke kawasan Eropa.  Pasar cengkih ke Eropa ini  tidak terlalu banyak lagi. Sebaliknya  kebutuhan cengkih dalam negeri masih sangat besar sehingga tidak lakukan ekspor. "Permintaan untuk cengkih ada, namun kebutuhan dalam negeri masih sangat besar. Apalagi panen di tahun skarang masih kurang dibandingkan panen cengkih tahun lalu," ungkapnya.

Parengkuan menambahkan, saat ini sebagian para petani kurang mengetahui bila ganggangan cengkih bisa diekspor. Beberapa negara yang berminat terhadap ganggangan cengkih yakni Belanda dan Jepang.
Sekedar diketahui,  dalam perhitungan Forum Solidaritas Petani Cengkih (FSPC) Sulut, panen cengkih  2012 ini  akan mampu menghasilkan produksi sebanyak 9.000 ton cengkih kering. Sementara itu, dari pantauan, harga cengkih pembelian pedagang Manado berkisar Rp90 ribu/kg, turun Rp10 ribu dibanding harga bulan lalu Rp100 ribu per kg. [yg/mtr]


@



Disperindag : Sulut Tidak Ekspor Cengkih