Lowongan Kerja, mencari informasi kerja

Contact online

Euro 2012, Penyebab Sulut Kekurangan Pemetik Cengkih

MANADO BISNIS  -  Akibat  kejuaraan sepakbola antar negara Eropa "Euro 2012" di Polandia dan Ukraina, membuat buruh pemetik cengkih di Sulut sangat kurang.

Esli Wangko, salah satu pemetik cengkih di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), mengatakan pihaknya tidak bisa melakukan pemetikan buah cengkih akibat nonton pertandingan sepakbola Euro 2012 yang berlangsung dini hari hingga pagi hari. "Terpaksa hanya bisa bekerja penuh setengah hari, karena bangun terlambat akibat menyaksikan siaran langsung Euro, akibatnya produksi petik pun turun separuh dari jumlah normal," ujarnya.

Biasanya, lanjut dia,  mampu memanen hingga 100 liter setiap hari, tetapi dalam kondisi sekarang hanya hasilkan separuh dari jumlah tersebut. "Bila memanen hingga 100 liter, maka dengan ongkos petik Rp2.500 per liter, maka bisa diperoleh berkisar Rp250 ribu, tetapi sekarang hanya sekitar Rp100 ribu hingga 150 ribu saja akibat nonton Euro," ungkapnya.

Di pihak lain, harga komoditi cengkih di sentra perdagangan Kota Manado,  terus melorot. Berdasarkan pantauan, Jumat (15/6) kemarin,  di pasar tradisional Pinasungkulan Karombasan, sebagian besar pedagang pengumpul mulai membeli komoditi yang satu ini dengan harga Rp84 ribu per kilogram. Padahal harga cengkih sempat menyentuh harga Rp100 ribu bahkan hingga Rp200 ribu per kilogram. "Harga cengkih terus mengalami penurunan ketika petani mulai panen," kata Agus Warouw, petani asal Minahasa.

Pihaknya  pun meminta agar pemerintah dapat memperjuangkan harga yang diharapkan petani cengkih, karena jika harga cengkih terus turun maka petani akan mengalami kerugian. "Kalau harga terus turun, torang pasti rugi karena biaya untuk petik cengkih cukup tinggi apalagi ada sejumlah komoditi yang mengalami kenaikan harga," jelasnya. [yg/mtr]


@



Euro 2012, Penyebab Sulut Kekurangan Pemetik Cengkih