MANADO BISNIS – Rusia dan Jerman terus meminta tambahan pasokan tepung kelapa Sulut. Buktinya, pada pertengahan Juni 2012 telah mengekspor 206 ton ke Rusia dan Jerman senilai 318.230 dolar AS.
Menurut Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri, Disperindag Sulut, Hanny Wajong , pengiriman tepung kelapa ke Rusia dan Jerman tersebut guna memenuhi permintaan yang cenderung meningkat beberapa tahun belakangan ini. "Tepung kelapa berkembang menjadi bahan baku yang penting untuk dikonsumsi masyarakat di berbagai negara, termasuk ke dua negara tersebut, karena itu permintaan terus meningkat," ujarnya.
Jerman dan Rusia, menurut Wajong, masuk kategori negara non tradissional bagi Sulut. Pengiriman tepung kelapa ke Rusia, terus meningkat merupakan wujud dari kerja sama antara Pemerintah Propinsi Sulut dengan pemerintah Rusia beberapa waktu lalu. "Pemerintah Propinsi Sulut dipimpin langsung Gubernur Sulut, Sinyo H Sarudajang beberapa waktu lalu melakukan promosi investasi dan perdagangan ke Rusia, dan hasilnya mulai terlihat dengan peningkatan ekspor ke negara tersebut," tandasnya.
Sementara untuk pasar Jerman, ditambahkan Wajong, terjadi peningkatan ekspor ke negara tersebut menyesuaikan dengan kebutuhan bahan pangan untuk diolah menjadi berbagai bahan makanan bagi masyarakat di negara itu dan kawasan Eropa lainnya. [yg/mtr]
@
Tagged @ pasar