![]() |
Jalan tol, diharapkan dibangun di Sulut |
Demikian diakui Asisten II Bidang Pembangunan dan Perekonomian Sekretariat Daerah Propinsi Sulut Roy Octavianus Roring. "Jadi jangan hanya terpikir bahwa kehadiran Tol Manado-Bitung hanya untuk kebutuhan dua kota ini. Tol ini nantinya akan menghubungkan dengan transportasi trans Sulawesi," tandasnya.
Dia mengatakan, apabila pembangunan Tol Manado-Bitung tidak didorong, akan menyebabkan terjadinya penyempitan arus lalu lintas di trans Sulawesi karena akses jalan keluar kecil. "Tol Manado-Bitung menjadi urat nadi transportasi manusia, barang serta hasil produksi dari Makassar, Sulawesi Tengah, Gorontalo dan melaui Kota Manado sebelum ke Bitung," ujarnya.
Apabila tidak dibangun, lanjutnya, dapat menghambat gerak ekonomi Sulawesi Utara serta propinsi lainnya yang ada di Sulawesi karena ekspor barang dan hasil produksi menuju pasar laur negeri terkendala sarana jalan. Dari sisi volume kendaraan, menurut Roring, yang akan melalui ruas jalan ini bisa saja belum mencukupi, namun harus dilihat dari cara pandang yang lebih luas bahwa kehadiran tol ini menyinambungkan gerak ekonomi antarprovinsi di pulau Sulawesi. "Sekali lagi mau disampaikan bahwa tol Manado-Bitung akan menjadi pintu masuk dan keluar ke bandara internasional Sam Ratulangi dan Pelabuhan Bitung menuju pasar internasional," ungkapnya.
Karena itu diutarakan Roring, Pemerintah Propinsi Sulut, Kabupaten Minahasa Utara dan Kota Bitung berupaya maksimal agar pembayaran ganti rugi tanah dapat diselesaikan pada tahun ini. "Panjang ruas jalan tol Manado-Bitung sekitar 39 kilometer, dan melalui Kabupaten Minahasa Utara dan Kota Bitung. Proses ganti rugi sementara berjalan," paparnya. [yg/mtr]
@