Lowongan Kerja, mencari informasi kerja

Contact online

Produk Industri Kecil Sulut tak ‘Bergairah’

Industri kecil pembuatan keramik di Minahasa
MANADO BISNIS  – Produksi industri Sulut pada triwulan kedua tahun 2012 ini, tak bergairah. Ini dibuktikan dengan data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) setempat, bahwa produksi industri manufaktur mikro kecil  mengalami penurunan 19,44 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

"Pertumbuhan negatif 19,44 persen tersebut, maka industri manufaktur mikro kecil Sulut berada di bawah rata-rata nasional yang justru secara YoY mengalami kenaikan 2,11 persen," kata Kepala BPS Sulut, Dantes Simbolon.

Penurunan produksi tersebut, lanjut dia,  disebabkan melorotnya produksi industri makanan, industri minuman, industri tekstil, industri galian bukan logam, industri logam dasar, industri alat angkutan, furniture, pengolahan jasa reparasi pemasangan mesin peralatan. “Data pengolahan BPS, hanya industri perkayuan, anyaman bambu, rotan dan sejenisnya serta pakaian jadi yang tetap menunjukkan perkembangan cukup baik,” tandasnya.

Terhadap penurunan produksi industri manufaktur mikro kecil tersebut, maka BPS berharap instansi terkait melakukan pemberdayaan yang lebih optimal, agar produksi dapat ditingkatkan. “Industri manufaktur mikro dan kecil di Sulut banyak tersebar di Kabupaten Minahasa Selatan, Minahasa Utara, Minahasa, Kepulauan Sangihe dan Bolaang Mongondow Selatan,” ungkapnya.

Umumnya industri manufaktur yang dikembangkan masyarakat Sulut, kata  Simbolon, berbahan dasar hasil-hasil pertanian dan pertambangan. Kabupaten Minahasa dan Minahasa Selatan,  diakuinya, merupakan daerah potensial dalam kegiatan IKM terutama minuman khas daerah ini yakni cap tikus dan industri kopra. Sementara Kabupaten Minahasa Utara lebih memfokuskan pada pengelolaan pertambangan emas rakyat. “Masyarakat IKM di Kabupaten Kepulauan Sangihe mengembangkan industri pandai besi yang menghasilkan produk seperti parang, pisau dan alat pertanian,” paparnya. [yg/mtr]


@



Produk Industri Kecil Sulut tak ‘Bergairah’