![]() |
Pala salah satu komoditas ekspor Sulut |
Hal ini diakui Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut, Sanny Parengkuan. “Ekspor Sulut terus mengalami peningkatan dengan total volume yang diekspor mencapai 476.936.000 kilogram (kg) dengan sumbangan devisa sebesar US$558.870.185. Kinerja ekapor tersebut mengalami kenaikan 14,6 persen jika dibandingkan dengan posisi yang sama tahun lalu hanya sebesar 364.509.502 kg dengan nilai US$487.505.863," ujar Parengkuan.
Dikatakannya, tujuan ekspor Sulut paling besar yakni ke negara Belanda sebanyak 103.331.890 kg dengan sumbangan devisa sebesar US$129.560.648 "Setelah Belanda yang berada di urutan kedua yakni Amerika 53.142.158 kg dengan nilai US$72.379.708," katanya.
Untuk negara jepang kalau dilihat dari volume cukup kecil namun sumbangan devisanya berada diurutan ketiga. "Ekspor ke Jepang sebanyak 3.180.936 kg nilai US$70.479.483, kemudian, disusul negara Malaysia sebanyak 25.506.721 kg dengan nilai US$27.566.893, dan Singapura sebanyak 18.522.786 kg nilai US$16.581.659,” terang Parengkuan.
Untuk komoditi yang paling banyak diekspor, diutarakannya, yakni Minyak kelapa kasar sebanyak 151.620.366 kg dengan nilai US$190.39.00 kemudian Kelapa sawit 105.147.982 kg dengan nilai US$104.619.351 "Minyak goreng kelapa berada diurutan ketiga tertinggi yakni sebanyak 46.600.183 kg dengan nilai 60.580.161," jelasnya.
Sedangkan bungkil kopra 77.021.588 kg dengan nilai US$24.117.641 dan bungkil sawit 52.500.000 kg dengan nilai US$15.661.630. "Dan komoditi lainnya seperti perikanan, pala, dan produk turunan kelapa sebanyak 273.251.506 kg dengan nilai US$242.301.792," ungkap Parengkuan. [yg/mtr]
@
Tagged @ komoditi
Tagged @ pasar