![]() |
Danau Tondano, salah satu sumber tenaga listrik PLN |
MANADO BISNIS – Meski musim kemarau berkepanjangan di Sulut, ketersediaan listrik belum terganggu dalam beberapa bulan ini, padahal debit air Sungai Tondano mulai berkurang sebagai sumber daya pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Tonsea Lama dan Tanggari I dan II.
“Hingga saat ini, PLN masih mampu menghasilkan listrik 288 megawatt dengan beban puncak 250 MW. Jumlat itu mencukupi kebutuhan masyarakat dan industri di Sulut,” kata Santoso Januwarsono, General Manager PT Perusahaan Listrik Negara Wilayah Suluttenggo.
Januwarsono mengatakan kapasitas listrik 288 MW yang dihasilkan tersebut berasal dari sistem listrik Minahasa, Kotamobagu, dan Gorontalo. Pada sistem listrik Minahasa terdapat tiga PLTA yang mampu menghasilkan listrik 43 MW.
Selain itu, karena ketinggian air di Danau Tondano yang menjadi awal muara air Sungai Tondano masih normal maka listrik yang dihasilkan masih sesuai harapan. “Sampai saat ini PLTA masih beroperasi normal, karena ketinggian air masih cukup memadai untuk memutar turbin di mesin pembangkit tersebut,” papar Januwarsono.
Meskipun kemarau panjang berlangsung lebih lama, Januwarsono tidak terlalu mengkhawatirkan hal tersebut karena listrik di Sulut dan daerah interkoneksinya sudah beragam. “Saat ini hasil listrik bukan hanya di PLTA, tetapi sumber panas bumi, batubara, pembangkit listrik tenaga matahari, dan diesel,” ungkapnya.
Dengan kapasitas listrik 288 MW, maka peran PLTA hanya sekitar 15% dari total listrik yang dihasilkan dari beragam tenaga. Kendati listrik tetap tersedia, tetapi Januwarsono meminta masyarakat untuk tetap hemat menggunakan listrik di rumah tangga dan industri. “Dengan adanya penghematan, sangat membantu PLN untuk menjaga pasokan listrik PLN tetap terjaga sesuai kebutuhan.[yg/mtr]
@
Tagged @ umum