MANADO BISNIS - “Partisipasi masyarakat dalam pemberantasan uang palsu sangat penting. Oleh sebab itu masyarakat harus dilibatkan untuk memberantas uang paslu di Sulut.
Hal ini dikatakan Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulut Suhaedi. “BI juga meminta masyarakat Sulut mewaspdai kembali maraknya peredaran uang palsu di daerah,” ujarnya.
Adanya temuan uang palsu beredar di Kabupaten Minahasa, lanjut Suhadi, saat ini sudah ada oknum pengedar yang ditangkap aparat kepolisian setempat. “Terhadap temuan tersebut masyarakat agar lebih waspada,” tegasnya.
Suhaedi meminta masyarakat agar sebolehnya melakukan langkah sederhana, yakni 3D (dilihat, diraba, diterawang) ketika akan menerima uang rupiah apalagi dari orang yang tidak dikenal atau mencurigakan. “Cara lain yang dapat dilakukan mencegah peredaran uang palsu, dengan membiasakan melakukan transaksi nontunai via bank atau automatic teller machine(ATM),” paparnya.
Kalau masih meragukan uang tunai yang diterima, kata Suhaedi, agar jangan segan melaporkan ke aparat kepolisian terdekat karena ini akan dapat meminimalkan peredaran uang palsu di tengah masyarakat. “Jadi partisipasi masyarakat dalam pemberantasan uang palsu sangat penting,” jelasnya, seraya mengharapkan, masyarakat tetap tenang dalam melakukan transaksi dengan rupiah. “BI dan perbankan serta aparat kepolisian terus berupaya memberantas peredaran uang palsu di Indonesia,” tandas Suhaedi.
Edukasi ke masyarakat, ditambahkannya, terutama memperkenalkan ciri keaslian uang rupiah, terus ditingkatkan pada semua strata di tengah masyarakat, termasuk anak sekolah. Dengan demikian, dapat dengan cepat membedakan mana yang asli dan yang palsu. [yg/mtr]
@
Tagged @ perbankan