![]() |
Analis Muda Senior BI Manado, Dicky Kolanus mengatakan, pembiayaan rumah panggung ini diimplementasikan dalam kegiatan seminar, untuk menjembatani pihak pengusaha rumah adat Minahasa dengan perbankan yang ada di Sulut.
"Selama ini memang perbankan sudah masuk ke sektor pembiayaan rumah adat Minahasa, namun UMKM yang menangani usaha tersebut masih sangat sedikit di Sulut, padahal ini merupakan ciri khas orang Minahasa," ujar Kolanus.
Dikatakannya, biasanya pihak perbankan menginginkan adanya kepastian buyers dari para pengusaha rumah adat Minahasa dan kemampuan untuk mengangsur kredit. Dilihat dari aspek sosial ekonomi, usaha kecil industri rumah adat Minahasa mampu meningkatkan pendapatan pekerja dan pengusaha serta lapangan kerja.
"Diharapkan pemerintah dan instansi terkait dapat saling bersinergi baik di Propinsi maupun kabupaten/kota sehingga perbankan akan lebih berani lagi untuk menyalurkan kredit ke sektor tersebut," jelasnya.
Sementara itu, Peneliti Ekonomi Madya BI Manado, Eko Siswantoro mengatakan saat ini sudah ada dua bank yang bersedia menyalurkan kredit untuk usaha rumah adat Minahasa yakni Torang pe Bank Sulut dan BRI. “Dua bank tersebut sudah bersedia, jadi saat ini tinggal niat dari pihak usaha dalam hal ini masyarakat, yang menekuni pembuatan rumah adat Minahasa untuk dipasarkan,” paparnya. (yg/mtr)
@
Tagged @ perbankan