Hal ini diakui Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulut Suhaedi."DPK perbankan syariah di Manado posisi Mei 2012 mencapai Rp197,43 miliar, meningkat 46,07 persen dibandingkan posisi sama tahun lalu baru sebesar Rp135,55 miliar," tandasnya.
Suhaedi mengatakan, DPK sebanyak Rp197,43 miliar tersebut terbanyak dalam bentuk tabungan Rp107,47 miliar, disusul deposito Rp73,92 miliar, dan giro Rp16,03 miliar. “Dilihat dari perkembangannya, paling pesat tumbuh deposito yakni capai 92,43 persen dari Rp38,41 miliar tahun lalu menjadi Rp73,91 miliar tahun ini,” ujarnya.
Untuk jenis tabungan, menurut Suhaedi, tercatat mencapai pertumbuhan 30,22 persen, dari Rp82,53 miliar menjadi Rp107,47 miliar, sementara giro tumbuh paling rendah yakni hanya 12,85 persen. "Posisi Mei 2011 jumlah DPK dalam bentuk giro hanya Rp14,2 miliar, tetapi tahun ini bertambah menjadi Rp16,03 miliar," ungkapnya.
Lebih lanjut diutarakan Suhaedi, peningkatan DPK perbankan syariah merupakan bukti bahwa kehadiran bank ini semakin diterima baik masyarakat di Kota Manado. "Yang menarik dari kehadiran perbankan syariah di Manado, sebagian besar nasabahnya justru beragama Kristen, ini artinya bahwa prinsip syariah diterima baik seluruh masyarakat," paparnya.
Dengan perkembangan DPK yang mengalami kenaikan 46,07 persen, maka berdampak bertambahnya aset perbankan syariah di Manado sebesar 26,49 persen sehingga per Mei 2012 tercatat sudah mencapai total asetnya Rp438,85 miliar. “Perbankan syariah di Kota Manado terdiri tiga bank, dengan total kantor layanan tersebar di Manado dan sekitarnya sebanyak 13 unit,” pungkasnya. [yg/mtr]
@
Tagged @ perbankan
