Lowongan Kerja, mencari informasi kerja

Contact online

Sulut Miliki Potensi Pengembangan Bahan Baku Kertas Uang

Pisang abaka, bahan baku kertas uang (foto : ist)
MANADO BISNIS  – Ternyata Sulut memiliki potensi pengembangan bahan baku kertas uang. Ini dibuktikan dengan kepedulian Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulut  untuk memfasilitasi  perkebunan pisang abaka sebagai bahan baku kertas uang di Kecamatan Esang, Kabupaten Kepulauan Talaud.

"Sudah dibiayai BI pengadaan bibit pisang abaka sebanyak 13.000 anakan dan sudah ditanam pada areal seluas sembilan hektare (ha) sebagai proyek percontohan," kata Asisten Direktur Bank Indonesia (BI) Perwakilan  Sulut  Eko Siswantoro.

Bila proyek percontohan tersebut berhasil, kata Eko, BI akan memperluas areal budidaya hingga 5.000 ha. "Perhitungan 5.000 ha tersebut untuk memenuhi kebutuhan kertas termasuk kertas pembuatan uang yang cukup tinggi bukan hanya di dalam negeri tetapi juga dari berbagai negara di dunia," ujarnya.

Eko menjelaskan, kebutuhan kertas dari pisang abaka di dunia berkisar 600 ribu ton, sementara yang terpenuhi dari berbagai produksi di negara penghasil abaka termasuk Indonesia baru sekitar 80 ribu ton. "Kesenjangan antara suplai dan demand tersebut merupakan peluang untuk mengembangkan pisang abaka di Kabupaten Talaud sehingga mampu berproduksi maksimal,"  ungkapnya.

Harapan BI ke depan, lanjut  Eko, Kabupaten Kepulauan Talaud dapat menjadi produsen Abaka di pasaran dunia, dan ini bisa terlaksana bila rencana memperluas areal penanaman 5.000 Ha terealisasi. "Direncanakan ekspansi penanaman 5.000 Ha pisang abaka di Talaud terealisasi tahun ini," paparnya.

Untuk mencapai hasil tersebut, ditambahkan  Eko, maka BI berharap perbankan yang di daerah ini dapat membantu pembiayaan petani pisang abaka di kabupaten perbatasan dengan negara tetangga Filipina tersebut. [yg/mtr]


@



Sulut Miliki Potensi Pengembangan Bahan Baku Kertas Uang