 |
| Perkebunan kelapa (foto : ist) |
Demikian diakui Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan(Disperindag) Sulut, Sanny Parengkuan. "Realisasi ekspor ke negara tersebut semakin mengukuhkan posisi tepung kelapa sebagai salah satu komoditas Sulut yang tetap potensial di pasar internasional," ujarnya.
Dikatakan Parengkuan, bagi Sulut, Inggris dan Brazil bukan pasar baru, karena pengiriman tepung kelapa ke kedua negara itu pernah terjadi, tetapi tidak serutin negara lainnya. "Kami berharap dengan ekspor pada bulan Juli ini, maka akan disusul pengiriman lebih besar baik untuk komoditas tepung kelapa maupun produk unggulan Sulut lainnya ke negara itu," tandasnya.
Selain Inggris dan Brazil, pada pekan terakhir ini, eksporter Sulut mengirim tepung kelapa ke Jerman dan Polandia. "Ekspor tepung kelapa ke Jerman dan Polandia tercatat sebanyak 105,6 ton, jauh lebih banyak dari Inggris dan Brazil, tetapi kedua negara tersebut sudah termasuk pasar tradisional karena pengiriman rutin hampir setiap bulan," ungkap Parengkuan.
Ditambahkan Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri, Disperindag Sulut, Hanny Wajong, tepung kelapa merupakan salah satu komoditas unggulan daerah ini yang diharapkan merambah lebih banyak pembeli tahun ini. "Sampai saat ini lebih 30 negara di dunia menjadi pembeli potensial tepung kelapa, diharapkan tahun ini bertambah lebih banyak, dan ini bisa terjadi menyusul kualitas produk yang dihasilkan pabrik tepung kelapa di daerah ini yang semakin baik," paparnya.
Ditambahkan Wajong, sekitar enam pabrik pengolah tepung kelapa di Sulut sudah menerapkan standar mutu internasional, karena itu hasil produksinya semakin diterima pasar di berbagai negara mancanegara. [yg/mtr]
@
Tagged @ pasar
