Dikatakannya, jumlah klaim kedua terbesar adalah luka berat capai Rp 294 juta dengan korban 65 orang dan luka ringan capai Rp 26 juta dengan korban 18 orang. “Kemudian cacat tetap jumlah klaim Rp 125 juta dan biaya penguburan Rp 4 juta,” ungkap Pambudi.
Lebih lanjut dikatakannya, dilihat dari profesi pekerjaan dan sifat cedera, maka klaim terbanyak adalah pelajar mencapai Rp 326 juta, dengan korban sebanyak 22 orang. Sedangkan profesi wiraswasta mencapai Rp 221 juta dengan korban sebanyak 15 orang menempati posisi kedua terbanyak. “Yang memiriskan adanya profesi petani pada urutan ketiga dengan jumlah klaim mencapai Rp 204 juta dengan korban sebanyak 14 orang,” ungkap Pambudi.
Selanjutnya, menurut Humas Jasa Raharja Sulut ini, profesi karyawan swasta klami mencapai Rp 147 juta dengan korban 11 orang, profesi turut orang tua capai Rp 133 juta dengan korban 7 orang, serta ibu rumah tangga klaim Rp 106 juta dengan korban 12 orang. “Akan halnya klaim paling sedikit adalah pengemudi kendaraan umum hanya Rp 2,6 juta , korban hanya satu orang,” ungkap Pambudi.
Dari semua profesi ini, ditambahkannya, terbanyak tetap meninggal dunia. Seperti pelajar jumlah klaim Rp 212 juta, wiraswasta dan petani masing-masing Rp 150 juta, turut orang tua Rp 125 juta dan karyawan swasta mencapai Rp 100 juta. “Klaim meninggal dunia paling sedikit adalah profesi karyawan pemerintah hanya Rp 50 juta,” papar Pambudi. [yg/mtr]
@
Tagged @ umum
