Hal ini disampaikan Pemimpin BI Manado Ramlan Ginting. "Fungsi intermediasi BPR yang membanggakan tersebut, tercermin pada loan to deposit (LDR) BPR yang mencapai 103,7 persen, artinya dana terhimpun seluruhnya mampu terserap ke kredit," ujarnya.
Dikatakannya, kondisi LDR BPR Sulut selama triwulan keempat tahun 2011 yakni bulan Oktober 2011 sebesar 111,94 persen, kemudian pada November mengalami penurunan 106,83 persen dan terkunci di angka 103,72 persen pada Desembeer 2011. “ Yang membanggakan dari tetap tingginya fungsi intermediasi BPR, karena peningkatan tersebut diikuti kualitas kredit terus mengalami perbaikan,” tandasnya,
Kualitas kredit BPR membaik, lanjut Ginting, tercermin tren penurunan kredit bermasalah atau non performing loan(NPL gross) perbankan ini yang sepanjang tahun 2011 bertahan di angka cukup rendah. Triwulan keempat tahun 2011, kredit bermasalah BPR, hanya tercatat sebesar 3,92 persen, berada di bawah batas maksimum BI sebesar lima persen. NPL sebesar 3,92 persen tersebut, merupakan angka terendah dalam satu hingga dua tahun terakhir. "Desember 2010, NPL BPR masih tercatat sebesar 4,24 persen, tetapi pada Desember tahun 2011 menjadi 3,92 persen," ungkapnya.
Ditambahkan Ginting, perkembangan angka NPL BPR pada triwulan keempat tahun 2011, pada Oktober tercatat 4,33 persen, pada November turun menjadi 4,19 persen dan di Desembeer angka terendah 3,92 persen. [yg/mtr]
@
Tagged @ perbankan
