 |
| Kantor Jamsostek Sulut (foto : MANADO BISNIS) |
“Sosialisasi ini sangat penting agar aparat pemerintah mulai asisten hingga kepala bagian memahami Undang Undang Nomor Nomor 40 Tahun 2004 tentang SJSN," kata Kepala Jamsostek Sulut, Arief Budiarto di sela sosialisasi berlangsung di kantor Walikota Manado.
Dikatakannya, SJSN merupakan sistem jaminan bagi seluruh rakyat Indonesia, karena itu dengan sosialisasi ini diharapkan tenaga honorer di jajaran pemerintah kota mendapatkan penjaminan. “Pejabat mulai asisten, kepada dinas dan kepala bagian merupakan jajaran pengambil keputusan, karena itu perlu ada pengetahuan mendalam tentang SJSN dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS),” ujar Budiarto.
Selain sosialisasi tentang SJSN, menurut dia, Jamsostek memberi kesempatan kepada pemerintah kota untuk menjaminkan seluruh pegawai termasuk honorer yang jumlah cukup banyak saat ini. “Untuk mewujudkan SJSN ini, maka perlu ada badan penyelenggara yang berbentuk badan hukum publik berdasarkan prinsip kegotongroyongan, nirlaba, keterbukaan, kehati-hatian, akuntabilitas, portabilitas, kepesertaan bersifat wajib, dana amanat,” paparnya.
Ditambahkan Budiarto, mulai tanggal 1 Januari 2014, Jamsostek (Persero) berubah menjadi BPJS Ketenagakerjaan sehingga semua pegawai PT Jamsostek menjadi pengawas dan paling lambat tanggal 1 Juli 2015 mulai beroperasi menyelenggarakan program jaminan kecelakaan kerja, program jaminan hari tua, program jaminan pensiun dan program jaminan kematian bagi peserta, tidak termasuk peserta yang dikelola PT Taspen dan PT Askes. [yg/mtr]
@
Tagged @ umum
