Lowongan Kerja, mencari informasi kerja

Contact online

SRG Sulut Masih Jalan di Tempat

Pemimpin BI Manado Ramlan Ginting (foto : ist)
MANADO BISNIS  – Sistem Resi Gudang (SRG) untuk berbagai komoditas andalan Sulut,  yang gaungnya sudah sejak 2009 lalu  ternyata hingga kini masih jalan ditempat. Sebab realisasinya belum ada, masih hanya sebatas  sosialisasi.

Hal ini pun terungkap dalam acara sosilisasi pasar lelang dan SRG komoditi jagung yang digelar Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulut, Rabu (22/02) kemarin, di Hotel Sahid 45 Manado, yang dihadiri instansi terkait di kabupaten dan kota di Sulut.  “Memang SRG di Sulut sudah sejak 2,5 tahun lalu disosialisasikan, namun hingga kini belum terlaksana,” aku Pemimpin BI Manado Ramlan Ginting.

Meski begitu menurut dia,  Perbankan di Sulut  siap memfasilitasi revitalisasi SRG  jagung dan rumput laut di  Sulut. “Salah satu bank yang sudah siap karena sudah ada petunjuk pelaksanaan dari kantor pusatnya yakni BRI Manado dan Bank Sulut,  mereka tinggal menunggu pelaksanaan SRG,” ujarnya.

Dikatakan Ginting,  bank hanya berada di sektor hilir, karena itu yang paling penting kesiapan dari pemerintah daerah dan instansi terkait lainnya. “SRG Sulut sendiri hingga saat ini belum ada, karena itu pemerintah bersama dengan Badan Pengawasan Pemasaran Berjangka Komoditi (Bappebti) harus segera menuntaskan hal-hal yang diperlukan dalam SRG, sehingga wadah ini terbentuk dalam waktu dekat,”  harapnya.
Kesiapan perbankan dalam hal pembiayaan,  lanjut Ginting,  harus disambut dengan upaya keras menuntaskan SRG agar segera terwujud di Sulut.

Sementara itu,   Pemerintah Propinsi Sulut sudah menyiapkan silo atau gudang di Kabupaten Minahasa Selatan guna mempercepat agar SRG segera terwujud di daerah ini.  “Berdasarkan ketetapan Bappebti, komoditas yang saat ini layak untuk  SRG yakni jagung dan rumput laut,” ungkap  Kepala  Disperindag Sulut, Sanny Parengkuan.

Dijelaskannya, dalam tahun 2012 ini SRG direncanakan mulai berlangsung di Propinsi Sulut, karena itu berbagai hal terkait SRG ini terus dimatangkan. SRG sendiri  bermanfaat baik bagi petani selaku produsen komoditas pertanian, maupun pedagang sebagai pembeli. “Manfaat bagi petani, diantaranya, mendapatkan harga yang lebih baik, kepastian kualitas dan kuantitas barang yang disimpan, mendapatkan pembiayaan dengan cara yang cepat dan murah, mendorong petani berusaha secara berkelompok sehingga meningkatkan posisi tawar,” papar Parengkuan.  [yg/mtr]


@



SRG Sulut Masih Jalan di Tempat