Menurut Humas PT Jasa Raharja Sulut Himawan Pambudi, dari total jumlah pelajar tersebut terbanyak korban luka berat mencapai 14 orang dengan santunan Rp 43,9 juta, sedangkan terbanyak kedua adalah meninggal dunia 4 orang dengan santunan Rp 87,5 juta. “Luka ringan hanya empat orang dengan santunan Rp 2,8 juta,” ujarnya.
Jika dilihat dari Januari hingga April 2012, maka jumlah klaim pelajar mencapai 80 orang, dan masih merupakan klaim terbanyak dibandingkan profesi lainnya. “Dengan jumlah klaim 80 pelajar, maka santunan yang dibayarkan PT Jasa Raharja Sulut mencapai Rp 855,2 juta,” tandasnya.
Dari jumlah tersebut, menurut Pambudi, klaim terbanyak adalah luka berat mencapai 49 korban dengan santunan Rp 259 orang , kemudian disusul meninggal dunia sebanyak 23 orang dengan santunan Rp 512 juta, serta luka ringan hanya 8 korban dengan santunan Rp 9,7 juta. “Sebagian kecelakaan yang menimpa pelajar ini, adalah dengan menggunakan sepeda motor,” jelas Pambudi.
Lebih lanjut diutarakannya, profesi kedua terbanyak yang mengalami kecelakaan kerja adalah karyawan swasta, pada bulan April lalu mencapai 17 korban dengan santunan Rp 250 juta. “Kebanyakan klaim adalah luka berat mencapat 11 orang dengan santunan Rp 58,8 juta, dan klaim terbanyak kedua adalah meninggal dunia mencapai 6 orang dengan santunan Rp 187 juta,” papar Pambudi.
Sementara terbanyak ketiga berdasarkan profesi, menurut Humas Jasa Raharja Sulut ini, sebagaimana data yang direkap adalah ibu rumah tangga (IRT) dan petani, masing-masing 12 korban dengan santunan IRT mencapai 129 juta dan petani Rp 141 juta. “Khusus IRT luka berat capa I 4 orang dengan santunan Rp 20 juta dan meninggal dunia 4 orang juga dengan santunan Rp 87 juta, sedangkan petani luka berat 8 orang dengan santunan Rp 31 juta dan meninggal dunia 4 orang dengan santunan Rp 100 juta,” papar Pambudi. [yg/mtr]
@
Tagged @ umum
