Demikian diakui Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Sandy disela pembukaan Jakarta Tourism Expo 2012 di Manado, Kamis lalu. “Menu makanan khas Manado berpeluang besar dikembangkan lebih luas sehingga dapat memperkuat industri kuliner DKI Jakarta, karena peminatnya sangat banyak. Banyak yang suka masakan Manado, karena itu bisa dikembangkan menjadi makanan andalan di Kota Jakarta,” ungkapnya.
Dikatakannya, peminat makanan khas Manado bukan hanya datang dari masyarakat Jakarta dan daerah lainnya di Indonesia, tetapi banyak juga wisatawan mancanegara yang menggemari makanan asli daerah ini. Makanan Manado yang banyak diminati masyarakat baik dalam maupun luar negeri, karena cita rasa yang memenuhi selera masyarakat umum, dan proses pengolahannya juga halal. “Seperti menu paniki, itu banyak yang disukai di Jakarta. Kalau masakan padang sudah banyak yang bosan. Nah, masakan Manado ini layak dikembangkan di Jakarta,” akunya.
Beberapa lokasi di Jakarta, kata Sandy tersedia masakan Manado seperti Tinoor, karena itu hendaknya menjadi perhatian pemerintah daerah di Sulut guna pengembangan lebih lanjut. “Makanan khas daerah, merupakan peluang bukan hanya meningkatkan perdagangan dan jasa, tetapi disatu sisi bisa mendorong pariwisata daerah berkembang,” papar legislator Jakarta dari Fraksi PDIP ini.
Sekedar diketahui, Pemerintah Kota Manado mendorong pengembangan makanan khas daerah ini, dengan meresmikan beberapa lokasi wisata kuliner, seperti di Jalan Garuda Manado untuk makanan tinutuan atau bubur Manado.
Dalam rancangan pemerintah Propinsi Sulut, makanan Manado akan dijadikan komoditas kearifan lokal, dengan rencana menjadikan produk tersebut sebagai komoditas pengembangan utama melalui konsep one village one product(OVOP). [yg/mtr]
@
Tagged @ pariwisata
Tagged @ wirausaha
