Lowongan Kerja, mencari informasi kerja

Contact online

Empat Tahun, Produksi Jagung Sulut Turun

MANADO BISNIS  – Data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut, ternyata sudah empat tahun terakhir ini, produksi jagung Sulut terus mengalami penurunan. Hal ini disebabkan   luas lahan pertanian terus berkurang.

"Pada tahun 2011, angka tetap (atap) produksi jagung Sulut hanya mencapai 438.504 ton pipilan kering, turun sekitar enam persen dibanding produksi tahun 2008 yang ketika itu masih mencapai 466.041 ton," kata Kepala BPS  Sulut, Dantes Simbolon.

Dikatakannya,  produksi jagung tahun 2009 turun menjadi 450.989, demikian juga tahun 2010 lebih rendah lagi yakni atapnya hanya 446.144 ton. Penurunan produksi tersebut bila dikaitkan dengan data yang dihimpun petugas penyuluh lapangan dan kelompok tani, terjadi karena luas lahan terus melorot. "Tahun 2008 luas lahan jagung masih sebanyak 131.791 hektare (ha), tetapi satu tahun kemudia jumlah areal menipis menjadi 126.349 ha, dan turun terus menjadi 121.930 ha pada tahun 2010 sementara tahun 2011 seluas 119.850 ha,” ujarnya.

Dari sisi produktivitas,  lanjut Simbolon, relatif stabil, pertanda petani menggunakan sistem olah pertanian yang benar mulai dari penanaman, pemupukan, pemeliharaan hingga pemanenan. “Rata-rata produktivitas jagung petani Sulut, tahun 2008 sebesar 35,36 kuintal per ha, satu tahun kemudian melonjak tipis menjadi 35,59 kuintal, sementara tahun 2010 naik menjadi 36,59 kuintal per ha dan tahun 2011 stabil di angka tersebut,” paparnya.

Ditambahkan Simbolon,  terhadap penurunan produk jagung tersebut, BPS meminta pemerintah daerah khususnya instansi terkait untuk kembali menggenjot penanaman jagung, guna meningkatkan ketahanan pangan, serta memenuhi kebutuhan peternak yang jumlahnya cukup banyak di Sulut. [yg/mtr]


@



Empat Tahun, Produksi Jagung Sulut Turun