 |
| Mengolah cap tikus, juga kegiatan UMKM (foto : ist) |
Hal ini dikatakan langsung, Kepala BI perwakilan Sulut, Suhaedi. "Kredit bank yang terealiasi ke UMKM hingga Mei 2012 sudah mencapai Rp15,01 triliun, jadi dibandingkan dengan kredit ke sektor usaha skala besar yang hanya Rp1,91 triliun, maka pangsa pasar UMKM mencapai 88,7 persen dibandingkan total kredit perbankan Sulut 16,93 triliun," ujarnya.
Suhaedi mengatakan, tingginya pangsa kredit UMKM tersebut, menunjukkan perbankan di daerah ini tetap memberi perhatian serius terhadap perkembangan usaha di masyarakat. "Sebagian besar pelaku usaha yang ada di Sulut masuk kategori UMKM, dengan tetap tingginya kredit yang disalurkan menunjukkan keberpihakan bank memberdayakan ekonomi daerah," ungkapnya.
Kendati pangsa kredit UMKM tetap tinggi, tetapi Suhaedi mengingatkan perbankan agar lebih optimal mendorong kredit ke sektor tersebut, karena dari sisi pertumbuhan belum sebesar kredit besar ."Pertumbuhan kredit UMKM per Mei 2012 hanya sebesar 19,73 persen, lebih kecil ketimbang kredit besar yang bila dibandingkan dengan Mei tahun lalu tumbuh sebesar 37,73 persen," tandasnya.
Karena pertumbuhan kredit UMKM tidak sebesar kredit besar, lanjut Suhaedi, maka perhitungan share atau pangsa kredit menunjukkan penurunan bila dibandingkan tahun lalu. Posisi Mei 2011, pangsa kredit UMKM masih mencapai 90 persen, sebab realisasi kredit ke sektor ini mampu tercapai Rp12,54 triliun dibandingkan total kredit perbankan Rp13,93 triliun ketika itu. "BI berharap perbankan lebih tergerak menyalurkan kredit ke UMKM, dan melalui kegiatan Bazaar Intermediasi Perbankan-UMKM berlangsung sejak tanggal 4 Juli hingga 7 Juli 2012, maka perbankan dapat lebih mendekatkan ke sektor ini," paparnya. [yg/mtr]
@
Tagged @ wirausaha
