Lowongan Kerja, mencari informasi kerja

Contact online

Ribuan Nelayan Kepulauan Kekurangan BBM

MANADO BISNIS  – Ribuan nelayan di Kabupaten Kepulauan Talaud, kekurangan Bahan Bakar Minyak (BBM) sehingga membutuhkan pasokan untuk melaut.

Hal ini dikatakan Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (DKP) Kabupaten  setempat Leida E Dachlan."Sebagaimana data yang ada pada instansi kami, nelayan di kabupaten ini ada sekitar 14 ribu. Bagaimana mereka bisa melaut kalau BBM tidak tersedia," kata Leida.

Dia mengatakan, 14 ribu nelayan terbagi atas nelayan penangkap ikan sekitar sepuluh ribu dan nelayan pengelola sekitar empat ribu.Nelayan penangkap ikan dan nelayan pengelola ini, sangat membutuhkan BBM untuk menjalankan aktivitasnya setiap hari sebagai penangkap ikan, dan bila tidak tersedia, banyak di antaranya yang tidak bisa melaut. "Masyarakat nelayan sangat bergantung dari hasil tangkapannya untuk menggerakkan ekonomi keluarga. Bila tidak tersedia BBM, bagaimana mereka bisa hidup sejahtera dan menyekolahkan anak-anak mereka," ungkapnya.

Karena itu harap Leida, pertamina dapat memperhatikan kestabilan pasokan BBM di daerahnya, apalagi pada saat pasokan BBM tidak stabil harganya bisa melonjak sampai beberapa kali lipat dari harga dasar yang ditetapkan pemerintah di setiap Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

Dia menambahkan, tahun depan Pertamina akan membangun stasiun pengisian bahan bakar yang dikhususkan untuk nelayan dan akan dibangun di Pulau Salibabu, Kabupaten Talaud. Rencana ini  bisa menjadi salah satu alternatif mengatasi persoalan ketersediaan BBM untuk nelayan yang memang dirasakan sangat sulit diperoleh. "Kami sangat mendukung dibangunnya fasilitas stasiun pengisian bahan bakar untuk nelayan ini. Tapi kami sangat berharap pertamina bisa memastikan kestabilan pasokannya. Kestabilan pasokan itu yang paling penting," ungkapnya.

Sekretaris Daerah Kabupaten Talaud, Djemi Gagola sebelumnya pernah mengatakan, karena ketidakstabilan pasokan BBM, harga premium dan solar mencapai Rp15-20 ribu per liter, sedangkan minyak tanah harganya mencapai Rp25 ribu rupiah. Walaupun tergolong mahal, namun nelayan tetap membelinya untuk menjalankan ekonomi keluarga melalui aktivitas kesehariannya sebagai nelayan penangkap ikan.  [yg/mtr]



@



Ribuan Nelayan Kepulauan Kekurangan BBM